Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)

Intinya sih...

  • BPBD Jatim siaga cuaca ekstrem dan antisipasi bencana hidrometeorologi.

  • 22 wilayah perlu diwaspadai terdampak cuaca ekstrem, BPBD tetap siaga penuh.

  • Fenomena cuaca ekstrem dipicu gelombang atmosfer MJO, Rossby, dan gangguan atmosfer Low Frequency, memicu hujan deras, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Banjir yang terjadi di Bali hingga prediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dikeluarkan BPBD Kelas I Juanda mendapatkan atensi khusus dari BPBD Jatim. Status siaga pun ditetapkan.

Dari laporan BMKG yang diterima BPBD, ada sebanyak 22 wilayah yang perlu diwaspadai terdampak cuaca ekstrem. Meski prediksi hanya mencakup 22 wilayah, BPBD tak mau ambil risiko. Seluruh daerah dipaksa bersiaga penuh menghadapi kemungkinan bencana besar.

“Karena ramalan bisa berubah, kesiapan kami tidak hanya 22, tapi 38 kabupaten/kota,” ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim, Sriyono.

Menurut Sriyono, semua amunisi darurat sudah disebar. Mulai dari tenda, perahu, hingga kebutuhan logistik makanan, telah didistribusikan ke BPBD di daerah. Personel di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota juga dipastikan siaga 24 jam non-stop.

Fenomena cuaca ekstrem yang dipicu gelombang atmosfer — Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency — diperkirakan memicu hujan deras, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es. Beberapa wilayah rawan yang disebutkan antara lain Bondowoso, Jember, Kediri, Batu, Malang, Mojokerto, dan Situbondo.

BPBD mengingatkan masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan curam atau bertebing, agar meningkatkan kewaspadaan. Karena ada potensi bahaya mulai dari banjir bandang, longsor, pohon tumbang, hingga kabut tebal yang mengurangi jarak pandang.

Editorial Team