Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251117-WA0014.jpg
Menteri Haji dan Umrah, M. Irfan Yusuf saat bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Grahadi. Dok. Pemprov Jatim.

Intinya sih...

  • Menteri Haji dan Umrah, M. Irfan Yusuf, mengungkapkan penambahan kuota haji untuk Jawa Timur sebanyak 7.000 jemaah.

  • Penambahan kuota tersebut merupakan bagian dari kuota nasional sesuai aturan undang-undang, bukan tambahan dari pemerintah Arab Saudi.

  • Irfan juga menyebut bahwa isu umrah mandiri di Indonesia secara teknis memungkinkan, namun praktiknya masih belum siap.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times – Menteri Haji dan Umrah, M. Irfan Yusuf, mengungkapkan peluang penambahan kuota haji untuk Jawa Timur dalam kunjungannya ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya, usai bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada Minggu (17/11/2025) malam.

Irfan menyebut bahwa penambahan kuota untuk Jawa Timur mencapai sekitar 7.000 jemaah, sesuai ketentuan regulasi. Ia menegaskan bahwa penambahan tersebut merupakan pembagian dari kuota nasional, bukan tambahan dari pemerintah Arab Saudi.

“Penambahan kira-kira sekitar 7.000-an, itu sesuai dengan undang-undangnya. Secara nasional tidak dapat nambah, ini hanya bagian pembagian kuota nasional sesuai aturan undang-undang,” tegasnya.

"Penambahan yang 7.000 tadi untuk Jawa Timur. Secara nasional, tidak dapat nambah, ini hanya bagian pembagian kuota nasional sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku. Jadi 42.000 itu sudah ditambah 7.000," imbuh Irfan.

Di sisi lain, Irfan juga menyinggung soal isu umrah mandiri yang ramai dibicarakan publik. Ia menyebut bahwa secara teknis memungkinkan, namun praktik di Indonesia belum siap.

“Secara teknis dan teori bisa, tapi praktiknya di Indonesia masih belum bisa. Karena masih harus melalui beberapa tahapan dan hati-hati,” pungkasnya.

Editorial Team