Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pendaki Gunung Semeru (pixabay.com/Ady_Fauzan)
Ilustrasi pendaki Gunung Semeru (pixabay.com/Ady_Fauzan)

Intinya sih...

  • Gunung Semeru ditutup sampai Maret 2026 karena cuaca ekstrem dan erupsi sejak November 2025.

  • BB TNBTS merencanakan penutupan Gunung Bromo selama 17 hari untuk ritual dan perayaan, serta Idul Fitri.

  • Sosialisasi penutupan kawasan Bromo-Tengger-Semeru perlu dilakukan secara masif agar masyarakat tidak nekat berkunjung.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Malang, IDN Times - Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah merencanakan penutupan jalur pendakian Gunung Semeru sampai 2026. Todak hanya itu, BB TNBTS telah merencanakan beberapa jadwal penutupan Gunung Bromo selama 2026.

1. Gunung Semeru akan ditutup selama 3 bulan sampai Maret 2026

Potret pendaki di Gunung Semeru. (Dok. BB TNBTS)

Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menyampaikan jika pihaknya menyampaikan jika jakur pendakian Gunung Semeru masih akan ditutup sampai Maret 2026. Hal ini karena cuaca ekstrem masih memandang wilayah Jawa Timur, sehingga jalur pendakian ditutup karena berbahaya bagi para pendaki.

"Penutupan karene faktor cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG yang terjadi setidaknya sampai Februari 2026. Selain itu, penutupan ini sekaligus memulihkan vegetasi ekosistem di Gunung Semeru," terangnya pada Kamis (18/12/2025).

Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Semeru sudah ditutup sejak 19 November 2025 akibat erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. BB TNBTS kemudian memperpanjang penutupan jalur pendakian ini pada Selasa (9/12/2025) sampai waktu yang tak ditentukan akibat cuaca ekstrem.

2. BB TNBTS telah merencanakan penutupan Gunung Bromo selama 17 hari

Ilustrasi Gunung Bromo. (dok. BB TNBTS)

Ia juga telah merencanakan penutupan Gunung Bromo selama 17 hari. Penurunan pertama akan dilaksanakan pada 17 Januari 2026 pukul 15.00 WIB sampai 18 Januari 2026 pukul 23.59 WIB untuk ritual Wulan Kapitu oleh Masyarakat Tengger.

Gunung Bromo selanjutnya akan tutup saat Hari Raya Nyepi pada 18-19 Maret 2026. Dilanjutkan penutupan untuk Idul Fitri selama 7 hari yang terhitung mulai tanggal 6 April 2026 09.00 WIB sampai 12 April 2026 pukul 10.00 WIB.

"Tujuannya untuk memberi kesempatan masyarakat dan petugas untuk Salat Ied dan merayakan Idul Fitri dulu. Karena pengalaman sebelumnya, pengunjung ada yang habis Salat Ied langsung ke Bromo," bebernya.

Penutupan selanjutnya saat bulan Kasada yang diperingati Masyarakat Tengger pada 30 Mei 2026 pukul 09.00 sampai 2 Juni 2026 pukul 10.00 WIB. Penutupan terakhir saat Perayaan Pembukaan Wulan Kapitu oleh Masyarakat Tengger pada 16 Desember 2026 pukul 15.00 WIB sampai 17 Desember 2026 pukul 23.59 WIB.

"Tapi ini saya ngambil kalendernya itu dari Paruman Dukun Tengger yang kemarin, saya masih belum tahu apakah sudah keluar belum pastinya (tahun 2026). Karena biasanya memang ada surat khusus dari paruman dukun itu terkait pembukaan dan penutupan Wulan Kapitu dan lainnya," jelasnya.

3. Sosialisasi penutupan kawasan Bromo-Tengger-Semeru ini perlu dilakukan secara masif

View rumah warga Tengger di kawasan Bromo. (Unsplash/Fauzan Fayhullah)

Lebih lanjut, Rudijanta menyampaikan jika sosialisasi terkait penutupan kawasan Bromo-Tengger-Semeru ini perlu dilakukan secara masif. Menurutnya masyarakat harus tahu dan tidak nekat berangkat ke kawasan Bromo-Tengger-Semeru. Pasalnya mereka akan tetap diminta putar balik meskipun sudah memesan Jeep maupun hotel.

"Kemudian sudah ada imbauan bahwa saat Wulan Kapitu atau di malam pergantian tahun baru nanti, hotel dan masyarakat wisatawan tidak bolej melakukan kegiatan yang bersifat hura-hura. Karena Wulan Kapitu itu bagi masyarakat Tengger sangat sakral, mereka melakukan Tobo Broto. Jadi kami informasikan agar saling menjaga dan menghargai satu sama lain," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team