Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi memprihatinkan jalan di Malang Selatan, padahal akses utama wisatawan nasional dan internasional. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Kondisi jalan yang menjadi akses utama menuju pariwisata di Malang Selatan sangat memprihatikan. Padahal jalan ini adalah akses menuju berbagai pantai di Kabupaten Malang seperti Pantai Balekambang, Pantai Kondang Merak, sampai Pantai Teluk Asmara yang keindahannya viral di media sosial.

Kerusakan pantai ini bisa dijumpai ketika pengendara melintasi jalan di Dusun Watusiar, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Kerusakan parah sepanjang 5Km sampai Simpang Jalur Lintas Selatan (JLS) Balekambang.

1. Kerusakan jalan di Malang Selatan sudah terjadi sejak pembangunan JLS pada 2002

Kendaraan tonase berat yang memperburuk kondisi jalan di Malang Selatan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Akses jalan di sepanjang Desa Srigonco sampai JLS sudah bukan lagi dikategorikan jalan berlubang. Tapi bisa dilihat hampir semua badan jalan terkelupas, sehingga batu-batu kapur terangkat dan menonjol membuat jalan semakin tak layak dilewati.

Hal ini menyebabkan pengendara harus ekstra hati-hati jika tidak ingin menabrak bebatuan di sana. IDN Times merasakan langsung ke lokasi jalan rusak menggunakan sepeda motor, kecepatan maksimum yang bisa dipacu hanya sekitar 20Km/jam.

Salah satu warga bernama Eko Saryono (48) mengatakan jika kerusakan sejak dimulainya pembangunan JLS yang menghubungkan pantai-pantai di Malang Selatan sejak 2002. JLS ini berambisi menghubungkan Lumajang, Malang, dan Blitar melalui gugus pantai selatan.

"Jadi jalan ini sering dilintasi kendaraan-kendaraan besar mulai dari truk molen sampai truk pengangkut material untuk pembangunan JLS. Lama kelamaan jalan semakin rusak, tapi perbaikan minim," terang pria asal Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang ini saat ditemui pada Senin (08/05/2023).

Rencana perbaikan jalan sempat ada ketika Bupati Malang, Muhammad Sanusi dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Jembatan Pelangi di Desa Srigonco pada 7 April 2022. Namun, setelah itu tidak ada lagi kabar perbaikan jalan hingga saat ini.

Jalan yang cukup mulus untuk dilewati pengendara hanya sekitar 2Km yang meliputi sekitar Jembatan Pelangi. Setelah itu, pengendara akan diuji kembali kekuatan kendaraannya.

Eko mengatakan sudah terbiasa dengan kondisi jalan ini, ia terpaksa harus menikmatinya setiap hari. Memang ada harapan jalan di Desa Srigonco agar diperbaiki, namun ia pesimistis karena sudah hampir 10 tahun ia merasakan jalan ini. Beberapa kali ia juga menyaksikan pengendara perempuan yang hendak berwisata harus terjatuh karena kondisi jalan yang tidak rata.

"Saya kan setiap hari harus ambil ikan tuna dan sebagainya buat di jual di desa saya, jadi setiap pagi mau tidak mau harus melewati jalan ini buat ke Sendang Biru. Sejujurnya hampir frustasi kalau harus naik motor melewati jalan segini rusaknya setiap hari, tapi mau bagaimana lagi soalnya ini cara saya mencari nafkah," tuturnya.

2. Wisatawan selalu merasa was-was jika kendaraannya mogok di tengah jalan

Ada plang perbaikan jalan di Malang Selatan, tapi tidak ada yang melakukan perbaikan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Salah satu wisatawan asal Surabaya, Suci (21) mengatakan ia selalu was-was setiap melewati jalan di Desa Srigonco. Pasalnya mobil yang ia tumpangi bersama kawan-kawan kuliahnya rawan terjadi masalah seperti ban pecah atau as patah jika kondisi jalan terlalu ekstrim.

Meskipun mobil Toyota Avanza yang ia tumpangi tergolong bukan mobil tua. Ia khawatir jika tiba-tiba ban mobil pecah, sedangkan di sana jarang ditemukan tukang tambal ban.

"Saya juga bingungnya setiap tahun ada plang perbaikan jalan, tapi kok tidak beres-beres juga. Sekarang saya juga masih melihat plang itu tapi yidak ada orang yang kerja memperbaiki jalan juga," protesnya.

Kondisi jalan di Desa Srigonco ini memang berbanding terbalik dengan JLS yang kini sudah bisa dilewati warga. Kondisi jalan di sana sangat mulus karena terhitung sebagai jalan yang baru.

"Kita baru bisa lega setelah sampai di perempatan JLS, di sana baru kita bisa memacu kendaraan dengan aman. Gak bisa bayangin kalau jalan rusak sampai Pantai Teluk Asmara," paparnya.

3. Kondisi jalan Malang Selatan rusak, Pemkab Malang arahkan wisatawan ke lokasi lain saat libur lebaran

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sebenarnya sudah mengetahui jika kondisi jalan di Malang Selatan sangat memprihatikan. Namun, mereka belum memberikan jawaban kapan jalan yang jadi akses utama wisata pantai tersebut akan diperbaiki.

Alih-alih segera melakukan perbaikan demi meningkatkan minat wisatawan, Pemkab Malang saat liburan lebaran lalu mengatakan mendorong wisatawan agar mengunjungi wilayah lain di Kabupaten Malang. Hak ini membuat masyarakat semakin bingung ke mana mereka harus melapor terkait jalan rusak.

"Wisata di selatan ini memang agak kurang, karena akses jalannya sedikit rusak. Sehingga yang dimungkinkan wisata-wisata lain seperti di Turen, Pujon, Wonosari," ucap Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto beberapa waktu lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team