Jaga Kalimas, Pemkot Surabaya Tambah Taman dan Tertibkan Bangunan

Surabaya, IDN Times - Sungai Kalimas menjadi sumber kehidupan utama bagi masyarakat di seluruh Kota Surabaya. Untuk menjaga kebersihan sungai ini, Pemerintah Kota Surabaya berencana menambah jumlah taman dan akan menertibkan bangunan di bantaran sungai tersebut.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, 93 persen air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berasal dari Kalimas. Bila sungai tersebut tercemar, maka proses biaya pengelolaan akan semakin mahal.
"Sungai ini 93 persen itu (airnya) menjadi bahan baku pembuatan air PDAM. Semakin sungai ini tercemar dan kotor, maka pengelolaan PDAM semakin susah, semakin mahal," ujar Eri.
Untuk itu, Eri mengajak seluruh masyarakat Surabaya agar tidak mencemari Sungai Kalimas. Sehingga, biaya pengelolaan air pun tak semakin mahal.
"Warga Suroboyo nggak ingin harga PDAM mahal (karena mahalnya biaya produksi), nah kalau nggak ingin mahal maka ayo dijaga sungainya, jangan sampai kotor dan buang sampah di sungai,” kata Eri.
Agar kualitas air terjaga baik, Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan Jasa Tirta untuk melakukan pengawasan bangunan di sekitar bantaran sungai Kalimas. Selain itu, pemkot juga berencana akan menambah taman di sekitar bantaran sungai Kalimas.
"Nanti kita buatkan taman, kalau sudah ada pohon yang rindang kita biarkan, kemudian kita kasih pohon pucuk merah, sehingga jadi bagus," ungkap Eri.
Eri juga akan berkoordinasi dengan camat dan lurah serta warga untuk merapikan barang-barang yang berserakan di bantaran sungai Kalimas. Dengan begitu, sungai tersebut akan terlihat lebih rapi.
“Di pinggiran sungai itu masih banyak kayu (berserakan tidak rapi), nah sekarang lagi ambil (ditertibkan) Satpol PP,” ujarnya.
Seperti misalnya, setelah bantaran sungai Kalimas di Asreboyo menjadi taman, secara tidak langsung kebersihan lingkungan di kawasan ini akan terjaga.
"Setika nanti menjadi taman dan tempat wisata, kalau sudah ada keramaian di sini secara otomatis tidak ada yang buang sampah sembarangan dan secara alami akan dijaga,” harapnya.
Di samping itu, dalam waktu dekat emkot Surabaya bersama Komunitas Nol Sampah dan Pokja Wartawan Taman Surya (Potas) akan menggerakkan pemilahan sampah di 500 titik RW di Surabaya. Ia menargetkan, pemilahan sampah di 500 RW itu berjalan seluruhnya mulai Agustus 2025.
“Kami hari ini sudah berjalan di 50 RW, tapi target kami di tahun ini ada di 500 RW. Nah, nantinya beberapa RW itu akan disediakan bank sampah, setelah pengelolaan bank sampah ini berjalan maka bisa memberikan pemasukan untuk KAS RW,” pungkas dia.