Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Emil Elestianto Dardak. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Keputusan DPP Partai Demokrat memberikan mandat Ketua DPD Demokrat Jawa Timur (Jatim) kepada Emil Elestianto Dardak masih menjadi polemik di tengah DPC-DPC Demokrat di Jatim. Sebab, dalam Musda IV Demokrat Jatim, banyak DPC yang mengusulkan Bayu Airlangga sebagai ketua ketimbang Emil.

1. Jumlah dukungan hingga pendaftaran Emil dipersoalkan

IDN Times/Triadanti

Salah satu yang menyoal keputusan DPP Partai Demokrat terkait penunjukkan Ketua Demokrat Jatim ialah Ketua DPC Demokrat Kediri, Yakup. Dia menyebut jumlah dukungan kepada Bayu Airlangga sebanyak 25 DPC, unggul jauh atas Emil yang meraih 13 dukungan DPC.

Tidak hanya itu, Yakup juga mempertanyakan, kapan Emil Dardak mendaftar sebagai Bacalon Ketua Demokrat Jatim. Bahwa dalam Musda penetapan bacalon diputuskan dan ditetapkan oleh DPP Demokrat selambat-lambatnya tujuh hari sebelum Musda.

"Lah ini saja kita semua sampai dengan H-1 pelaksanaan Musda setahu kita hanya Mas Bayu yang telah mendaftar, karena tidak pernah disampaikan Mas emil mendaftar. Tahu tahu pas pelaksanaan Musda diumumkan ada dua calon," ujarnya tertulis, Senin (4/4/2022).

"Jelas dalam PO 02/2021, di bab pencalonan ketua Demokrat, ayat tiga tertulis selambat-lambatnya bacalon harus mendaftar H-7 Musda. Kita tahu, hanya Bayu yang mendaftar, Emil kapan? Tidak pernah ada," dia menambahkan.

2. Tim 3 DPP Demokrat dinilai tak demokratis

Emil Elestianto Dardak. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Menurut Yakup, Tim 3 DPP yang dimotori Ketum AHY, Sekjen Teuku Rafli Harsya, dan Ketua BPOKK, Herman Khaeron tidak demokratis dalam penentuan Ketua Demokrat Jatim. "Saat sambutan, Pak Ketum menyampaikan musda akan berjalan demokratis, tapi nyatanya berlawanan dengan arti demokratis itu sendiri," terangnya.

3. Sebagian DPC kecewa, khawatir kekuatan terbelah

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, saat mengunjungi Bangsring Underwater. (Dok. Humas Banyuwangi)

Sementara Ketua DPC Demokrat Nganjuk, M Fauzi Irwana mengungkapkan kekecewaannya usai DPP menunjukbEmil sebagai Ketua Demokrat Jatim. Fauzi menilai, janji DPP soal musda berjalan demokrasi hanya omong kosong.

"Tentu kita kecewa, apa yang disampaikan di awal bahwa pemilihan musda secara demokrasi, tapi nyatanya kayak gini. Teman-teman 25 DPC kita kumpul sangat kecewa dengan keputusan ini," kata Fauzi.

DPC-DPC pendukung Bayu Airlangga tidak dijelaskan di mana letak kekurangan menantu Pakde Karwo tersebut. Apalagi, soal jumlah dukungan juga terpaut jauh. Fauzi khawatir kekuatan Demokrat di Jatim terbelah akibat DPP tidak mendengarkan aspirasi di bawah.

Editorial Team