Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Aroma dupa menyengat saat memasuki Kampung Tambak Bayan, Selasa (5/2). Rumah-rumah terlihat cerah dengan cat barunya berwarna merah dan kuning. Hiasan-hiasan lampion berbentuk babi serta beberapa amplop angpao juga menggantung di sepanjang jalanan kampung.

Tentu saja, Kampung Tambak Bayan merupakan kampung pecinan di Kota Surabaya. Hampir seluruh penduduknya beretnis Tionghoa. Mereka pun bergembira menyambut Imlek atau perayaan tahun baru Cina. Lim Kem Hao, atau yang karib disapa Gepeng, salah satu warga menjelaskan tradisi yang dijalankan di kampung tersebut.

1. Sembahyang dimulai sejak malam hari

IDN Times/Fitria Madia

Perayaan Imlek dimulai sejak malam menjelang pergantian hari. Masyarakat menyalakan dupa dan bersembahyang di rumahnya masing-masing untuk menghormati leluhur. Mereka melakukan sembahyang bersama anggota keluarga dengan khidmat.

"Nanti kalau sudah selesai sembahyang makan-makan untuk mengucap syukur," jelas Gepeng.

2. Dilanjutkan dengan sembahyang pagi dan makan-makan

Editorial Team

Tonton lebih seru di