Surabaya, IDN Times - Merespons tragedi ambruknya bangunan pondok pesantren di Sidoarjo Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) bakal mengaudit bangunan pondok pesantren di Jawa Timur. Hal ini agar tragedi Al Khoziny tak terulang lagi.
"Kami mengambil langkah pencegahan. Kebetulan, saya adalah Ketua Ikatan Alumni (IKA) ITS Jawa Timur. ITS telah diminta, dan Pak Rektor ITS juga merespons positif, untuk membantu menghitung ulang kekuatan struktur setiap pondok pesantren yang ada," ujar Ketua IKA ITS Jatim, Eri Cahyadi yang juga Wali Kota Surabaya, Rabu (15/10/2025).
Eri mengatakan, tim khusus gabungan dari alumni ITS akan segera dibentuk dan diturunkan ke lapangan. "Bersama alumni ITS Jawa Timur, kami akan bergerak ke seluruh pondok pesantren di Jawa Timur untuk membantu mengevaluasi kekuatan struktural seluruh bangunan pondok," jelasnya.
Secara khusus, IKA ITS akan memberikan bantuan teknis langsung terkait perhitungan struktur dan arsitektur bangunan di Ponpes Al Khoziny, lokasi yang menjadi perhatian utama pasca tragedi, untuk memastikan keamanan konstruksi ke depannya. "Tujuan kami adalah agar setiap pembangunan di masa depan, siapapun yang membangunnya, dapat menerima bantuan kami untuk perhitungan struktur dan arsitekturnya. Hal ini penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali," imbuhnya.
Mengenai kelanjutan pemetaan pondok pesantren, Eri menyatakan bahwa program ini akan dimulai dari Kota Surabaya. Setelah di Kota Surabaya IKA ITS Jatim akan lanjut ke beberapa daerah di Jatim. “Pemetaan ini akan kami lakukan bersama IKA ITS. Kami akan mulai menata seluruh pondok di Surabaya. Setelah itu, secara bergantian, program ini akan dilanjutkan ke seluruh Jawa Timur. Kami akan membentuk tim khusus untuk menjalankan tugas ini," pungkasnya.