Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Sekitar pukul 11.45 WIB ratusan massa aksi Hari Buruh Internasional di tengah rintik hujan (May Day), Rabu (1/5) merangsek menuju Gedung Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan. Mereka terdiri dari dua kelompok yang menggunakan seragam berwarna merah hitam dan berwarna putih biru. Ratusan orang ini otomatis memblokade Jalan Pahlawan hingga arus lalu lintas yang awalnya lancar saat ini dialihkan ke jalur lain oleh pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya.

Pada baris pertama massa aksi terlihat beberapa orang membawa formasi payung berwarna silber yang bertuliskan "HUT GARDA METAL KE 11". Payung ini dibawa menyerupai tameng bagi pasukan tersebut. Di barisan kedua terdiri dari ratusan sepeda motor yang dinaiki oleh satu orang. Terlihat juga ada 1 mobil komando yang memberi aba-aba terhadap pasukan tersebut.

"Hari ini, Hari Buruh, kita akan menemui Gubernur baru kita. Gurbernur harus tahu kalau Perda nomor 8 tidak dijalankan dengan baik, disepelekan oleh para pengusaha," seru orator dari mobil komando.

Pasukan kedua yang berseragam biru putih memegang bendera bertuliskan FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia). Di barisan pertama pasukan tersebut, mereka memegang masing-masing satu poster berisikan satu huruf yang merangkai kata "cabut PP 78". Barisan berikutnya juga diisi oleh ratusan sepeda motor.

Setelah mengatur barisan, orator memerintahkan pasukan yang berboncengan untuk turun dan berjalan kaki. Dengan nada tegas, apabila ada yang tidak menurut maka akan ditindak.

"Ayo turun. Kalau tidak nurut nanti Garda Metal yang akan sweeping," tegas orator.

Beberapa saat kemudian hujan yang awalnya ringan menjadi semakin deras. Orator mengatakan bahwa mereka akan menjemput massa lain dari Mojokerto dan Pasuruan yang sedang menunggu di depan Kantor DPRD Provinsi Jatim. Sembari menunggu oratkr kembali bersama pasukan baru, orator memerintahkan pasukan tidak bubar. Padahal hujan semakin deras mengguyur.

Editorial Team