Surabaya, IDN Times - "Wes ayo moleh, tutup wesan. Gak iso dolen (Sudah ayo pulang, sudah tutup. Gak bisa main)," tutur seorang wanita berjaket hitam sembari menggendong seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun ke atas sepeda motor. Mereka pun pergi meninggalkan pagar besar bewarna kuning bertuliskan Taman Remaja Surabaya.
Hari itu, Kamis (20/9/2018) cuaca sebenarnya cukup mendukung untuk bermain berbagai macam wahana di Taman Remaja Surabaya (TRS). Namun sayang, keluarga kecil itu pulang dengan rasa kecewa.
Mereka merupakan salah satu dari mayoritas warga Surabaya yang merasakan kehilangan hiburan rakyat dengan harga terjangkau. Padahal, TRS atau yang dulu lebih dikenal dengan Taman Hiburan Remaja (THR) sudah hampir setengah abad menjadi jujukan warga Surabaya yang ingin bermain atau unjuk gigi di panggung rakyat.
TRS sendiri dinyatakan resmi berhenti beroperasi pada 31 Agustus 2018 saat Pemerintah Kota Surabaya menyegel pintu masuknya. Kini TRS pun mati membisu tanpa teriakan anak-anak seperti masa kejayaannya dulu.