Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah seorang korban erupsi Gunung Semeru, Saipul (41) (IDN Times/Fitria Madia)

Lumajang, IDN Times - Aksi heroik yang dilakukan Saipul (41) terdengar tidak masuk akal. Dia menantang maut, menghadapi awan panas guguran berisi material vulkanik mulai abu hingga batu kerikil dari erupsi Gunung Semeru. Dia memutuskan untuk menjadi tameng demi melindungi anak beserta istrinya. Tapi, dengan kekuatan cinta dan doa, Saipul beserta anak dan istrinya selamat meski sempat 20 menit terpapar awan panas guguran.

1. Langsung lari dari rumah saat lihat awan panas

Ilustrasi - Suasana Dusun Curah Kobo'an, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang yang dekat dengan puncak Gunung Semeru, pada Desember 2021. (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Saipul bercerita, pada Sabtu (4/12/2021) siang, dia sedang menambang pasir dan batu di Besuk, tak jauh dari rumahnya di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Beruntung, ia menyadari adanya gejolak aneh dari Gunung Semeru dan memutuskan untuk pulang lebih awal.

Di tengah hujan, Saipul beristirahat setelah menikmati santapan siang buatan istrinya, Muslikha (35). Tiba-tiba, sang istri berteriak panik melihat awan kelabu besar bergerak cepat mendekati pemukiman mereka. Ketika Saipul menengok, ternyata awan panas berisi abu sudah sampai di dusun mereka yang memang hanya berjarak 12 kilometer dari puncak Semeru.

"Saya gak pikir panjang, gak masuk ke rumah lagi, langsung ambil langkah seribu untuk menyelamatkan diri," ujarnya saat ditemui IDN Times, Kamis (9/12/2021).

2. Terjebak di antara awan dan abu vulkanik

Editorial Team

Tonton lebih seru di