Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Basarnas Surabaya, Muhamad Hariyadi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Pencarian pada hari ketiga terhadap korban hanyut di Pantai Jembatan Panjang Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang belum menghasilkan apapun. Tiga korban atas nama Jana Olivia Soland (24) asal Swiss, I Made Indraprastha (37) warga Lowokwaru, Kota Malang, dan Bayu Perbangsa (40) warga Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang masih belum ditemukan.

1. Pencarian hari ketiga dimaksimalkan dengan pemantauan lewat udara

Pesawat dari Bandara Abdurahman Saleh Malang untuk mencari korban hanyut di Pantai Jembatan Panjang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Berbeda seperti pencarian pada hari pertama yang difokuskan pada pemantauan dari darat dan penyisiran melalui laut, hari ketiga difokuskan melalui udara. Setidaknya ada tiga drone yang dikerahkan untuk mencari keberadaan para korban.

Tak hanya melalui drone, dua pesawat juga dikerahkan untuk mencari keberadaan korban. Pesawat ini diterjunkan dari Bandara Abdurahman Saleh Malang.

"Kita mendapatkan bantuan dari komunitas drone Gimbal Alas. Ini sangat efektif dalam melakukan penyisiran via udara. Kemudian kita juga dibantu oleh Bandar Udara Abdurahman Saleh. Ada 2 pesawat yang membantu pencarian melalui udara," terang Kepala Basarnas Surabaya, Muhamad Hariyadi pada Senin (10/07/2023).

Sementara jumlah personil yang kini mereka kerahkan ditambah menjadi 100 orang. Personil ini terdiri dari unsur Basarnas, TNI/Polri, relawan, masyarakat pesisir, hingga nelayan.

2. Basarnas menjelaskan pencarian korban hari ketiga diperluas hingga Pantai Ngliyep

Pemantauan korban hanyut melalui Pantai Jembatan Panjang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Hariyadi mengatakan jika pada hari ketiga ini pencarian diperlukan menjadi 7 sektor pencarian. Pencarian juga diperluas sampai ke Pantai Ngliyep di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

"Pasukan difokuskan di pos induk di Pantai Jembatan Panjang. Kita juga melakukan pemetaan melalui sampan-sampan atau nelayan yang ada di sekitar seperti Lumajang dan Blitar," jelasnya.

Ia menyampaikan jika pencarian hari ini masih terkendala cuaca. Berbeda dari sebelumnya yang didominasi cuaca mendung, hari ini cuaca cerah tapi angin bertiup sangat kencang. Sehingga mengganggu pencarian korban baik melalui laut dan udara.

"Sampai hari ini hasil pantauan masih nihil, belum ada ditemukan tanda-tanda keberadaan survivor. Kita akan melakukan pencarian sampai hari ke-7 jika mereka belum juga ditemukan," ungkapnya.

3. Basarnas memprediksi korban terdorong ke arah barat di Pantai Kondang Merak

Pemantauan korban hanyut melalui Pantai Jembatan Panjang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Basarnas memprediksikan jika lokasi keberadaan para korban kini telah terdorong ke arah barat. Sesuai arah angin yang saat ini berhembus kencang ke arah barat. Namun, hingga malam hari ini keberadaan korban masih belum ditemukan.

"Kita belum mendapat informasi terkait barang temuan milik korban. Kemudian terkait informasi dari Pendik terkait mayat yang ia lihat, kita belum bisa berspekulasi, karena masih dalam pencarian," tandasnya.

Pencari akan dilanjutkan esok hari ketika hari telah terang kembali. Basarnas akan mencari para korban selama 7 hari sejak hari tenggelamnya korban pada 8 Juli 2023 dan pencarian berakhir pada 14 Juli 2023.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team