Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-03 at 14.10.06.jpeg
Sejulah alat berat yang digunakan membongkar material reruntuhan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat 3 September 2025. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Intinya sih...

  • Operasi evakuasi korban ambruknya gedung Pesantren Al Khoziny memasuki hari kelima

  • Alat berat seperti ekskavator dan breaker dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi

  • Jumlah korban yang ditemukan pada hari ini diperkirakan lebih banyak dari kemarin, terutama di lantai dasar bangunan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sidoarjo, IDN Times - Operasi TIm Sar gabungan mengevakuasi korban ambruknya gedung Pesantren Al Khoziny, Buduran telah memasuki hari kelima, Jumat (3/10/2025). Proses evakuasi korban pada hari kelima ini diperkirakan akan lebih cepat, sebab puing reruntuhan bangunan yang diangkat tinggal lantai satu.

Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit mengatakan, alat berat seperti alat ekskavator dikerahkan untuk membongkar bangunan pada bagian sisi utara atau depan. Lalu, alat berat breaker juga dikerahkan untuk memotong beton.

"Kemudian untuk mempercepat proses evakuasi kami juga melaksanakan evakuasi menggunakan alat ekstrikasi ataupun non alat berat di bagian sisi belakang yang memang kami sudah koordinasikan dengan tim yang melaksanakan atau menggunakan alat berat, di situ posisi yang aman ya atau tidak terpengaruh dengan getaran ataupun kemungkinan reruntuhan," ujar Nanang di lokasi.

Pada hari kelima evakuasi ini, pihaknya sudah tidak menggunakan sound detector untuk mengetahui keberadaan korban. Melainkan hanya melalui visual saja.

"Secara visual dari sisi-sisi bangunan yang sebagian juga sebenarnya sudah terbongkar dan di situ terlihat tapi juga yang masih kondisi aman untuk dilakukan dengan evakuasi tanpa alat berat seperti itu," jelas Nanang.

Nanang memastikan, jumlah korban yang ditemukan pada hari ini juga akan lebih banyak dari kemarin. Sebab, bongkahan lantai dua dan tiga bangunan telah diangkat.

"Ya kalau hal hari ini seharusya ataupun kemungkinan lebih banyak yang akan ditemukan, karena posisi saat ini kan untuk yang menggunakan alat berat sendiri sudah tinggal satu layer (lantai) ya," ungkap dia.

Kemungkinan, korban banyak berada di lantai dasar. Sehingga, ketika bongkahan lantai dasar sudah diangkat, proses evakuasi akan lebih cepat.

"Kalau misalkan kemudian terlihat dan artinya mudah untuk dievakuasi, kami akan evakuasi. Kemudian yang menggunakan alat berat akan cut sebentar. Kemudian kita evakuasi," pungkas dia.

Editorial Team