Banyuwangi, IDN Times - Pencarian hari ketujuh KMP Tunu Pratama Jaya akan difokuskan pada wilayah selatan Selat Bali, Selasa (8/7/2025). Hal ini karena sejumlah jenazah di temukan di wilayah selatan.
Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno mengatakan, pencarian permukaan laut fokus dilakukan di wilayah selatan Selat Bali. Sebab berdasarkan temuan yang ada, mulai dari jenazah hingga barang-barang korban dan kapal paling banyak di wilayah selatan Selat Bali.
"Alhamdulillah, makin jelas, makin terang, SMC dan jajarannya menganalisa temuan-temuan yang ada beberapa hari ini, mengerucut pada sektor selatan," ujarnya saat konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Rinie menyebut, pencarian darat udara dan laut tetap dilakkukan. Tetapi, khusus untuk pencarian permukaan laut dilakukan hingga 25 sampai 30 nautical mile dari titik awal kapal hilang kontak.
"Kami akan tetap fokus melakukan pencarian permukaan pada sektor selatan sampai dengan radius 20 sampai ke selatan, kurang lebih antara 25 sampai 30 nautical mile," ungkap Ribut.
Kemudian, untuk operasi pencarian underwater atau bawah laut, pihaknya telah menemukan titik terbaru diduga objek KMP Tunu Pratama Jaya. Operasi bawah laut akan dilakukan menunggu KRI Spica tiba di Selat Bali.
"Sudah diketemukan dugaan titik terbaru dari LKK (lokasi kejadian kecelakaan) yang ada, sehingga hari ini KRI Spica akan sampai, kita akan melakukan proses pendeteksian bawah air dengan metode tahap tiga, yaitu triple S, yaitu side scan sonar," katanya.
Operasi underwater nantinya akan mendapatkan data kondisi bawah laut. Kemudian tim operasi bawah laut akan melakukan identifikasi objek diduga KMP Tunu Pratama Jaya. "Kami memohon support dan doanya, mudah-mudahan apa yang akan dilakukan oleh SRU laut dan SRU underwater bisa melakukan identifikasi secara menyeluruh dan tampilan tiga dimensi bisa kita tampilkan," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang. Per Selasa (8/7/2025) pagi, total korban yang berhasil dievakuasi adalah 40 orang. 40 tersebut 10 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya masih dalam pencarian.