Lumajang, IDN Times - Gunung Semeru masih menunjukkan aktivitas empat hari pasca erupsi, Rabu (19/11/2025) lalu. Gunung Semeru mengalami letusan sebanyak 35 kali pada Sabtu (22/11/2025).
"Cuaca mendung, angin bertiup lemah ke arah tenggara. Suhu udara 21-22 °C. Gempa letusan terjadi 35 kali dengan amplitudo 9 - 22 milimiter," tulis petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Wahyu Wijayanto, Sabtu (22/11/2025).
Wahyu menyebut, Semeru mengalami delapan kali gempa guguran dengan 2-4 mm berdurasi 25-65 detik. Lalu, delapan kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 - 8 mm, dan lama gempa 44 - 80 detik.
"Terjadi 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 22 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 28 detik. Tingkat aktivitas saat ini masih level IV (awas)," terang Wahyu.
Pihaknya pun mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di sekitar sektor tenggara Besuk Kobokan hingga 20 meter dari puncak. Masyarakat juga diminta agar tidak mendekati area sepadan sungai hingga jarak 500 meter karena berpotensi adanya awan panas dan aliran lahar.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu," tutur dia.
PVMBG juga meminta warga agar selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, hingga aliran lahar di sungai atau lembah berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Seperti diketahui, PVMBG melaporkan jika Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Rabu (19/11/2025) sejak pukul 14.30 WIB. Masyarakat diimbau waspada karena erupsi kali ini terpantau lebih besar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Isnugroho membenarkan jika saat ini Gunung Semeru tengah mengalami erupsi cukup besar. Ia mengatakan jika berdasarkan data PVMBG, tinggi kolom letusan mencapai 5,676 kilometer.
"Awan panas sudah sampai Besuk Kobokan, sejauh ini sudah sejauh 5 kilometer lebih dan terus bertambah. Jadi kita terjunkan 2 tim untuk ke pemukiman warga dekat lereng Gunung Semeru untuk memberikan imbauan," terangnya.
Isnugroho mengimbau warga yang berada di Lereng Gunung Semeru untuk menjauh dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan. Karena giguran awan panas terus melebar hingga saat ini.
"Tim mengimbau warga untuk menjauh dari zona bahaya. Masyarakat harus menjauh dari radius 500 meter dari Sungai Besuk Kobokan," tegasnya.
