Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Berapa Sih Harga Sewa Sound Horeg?

Karnaval di Desa Ampeldento, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Karnaval di Desa Ampeldento, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Intinya sih...
  • Warga Malang menyewa sound horeg seharga Rp18 juta per hari, harus mencicil setahun sebelumnya
  • Warga lain bisa menyewa sound horeg senilai Rp40 juta dengan patungan warga di lingkungan mereka
  • Pengusaha sound horeg menegaskan hanya mengikuti permintaan penyewaan saja, tanpa paket lain seperti sexy dancer

Malang, IDN Times - Sound horeg kini jadi fenomena di Indonesia, terutama di Jawa Timur. Setelah mendapat fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia, pendapat masyarakat pun terbelah. Sebagain besar mendukung fatwa tersebut karena kehadiran sound ini dianggap mengganggu ketertiban.

Sebaliknya, kalangan yang pro, terutama pelaku usaha sound horeg, menilai tak ada masalah dengan sound dengan suara super kencang ini. Mereka mengklaim bahwa sejauh ini tak ada gangguan berarti dalam pertunjukan mereka. Bahkan, mereka menyebut bahwa perputaran uang dalam sekali pertunjukan sound horeg cukup besar dan dapat menggerakkan perekonomian.

Wajar jika para pelaku usaha menyebut sound horeg punya perputaran uang yang besar. Untuk mendatangkan mereka, pengundang memang harus merogoh kocek belasan sampai puluhan juta rupiah. Agustus pun akan menjadi bulan ''panen'' bagi para pengusaha sound horeg. Rangkaian karnaval dan berbagai acara bersih desa bakalan penuh dalam sebulan ke depan. Lantas, berapakah harga sewa sound horeg?

1. Warga Malang mengaku biaya sewa sound horeg mencapai Rp18 juta per hari

Saiful saat ditemui di salah satu kafe di Kecamatan Turen. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Saiful saat ditemui di salah satu kafe di Kecamatan Turen. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Seorang warga Kecamatan Turen, Kabupaten Malang bernama Saiful (29), bukan nama sebenarnya, menceritakan jika desanya akan menggelar karnaval kemerdekaan RI pada pertengahan September 2025. Warga di RT-nya pun memutuskan untuk berpartisipasi dengan menyewa sound horeg untuk memeriahkan karnaval desanya.

"Kalau berdasarkan rapat RT kemarin, saya tahunya biaya untuk sewa sound horeg ini sekitar Rp18 juta untuk satu hari. Itu sudah include sound system dengan subwoofer dan truk pengangkut sound-nya," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (19/7/2025).

Karena biayanya tak murah, para warga pun harus patungan, dicicil pula. Saiful mengungkapkan kalau setiap pemuda di RT-nya akhirnya ditarik iuran sebesar Rp500 ribu. Ia mengaku iuran ini dibayar dicicil setiap bulan sebesar Rp50 ribu selama 10 bulan sejak November 2024 lalu. Bayangkan saja, untuk mendatangkan semalam sound horeg, warga harus mencicil sejak setahun sebelumnya.

2. Warga lain bisa menyewa sound horeg senilai Rp40 juta

Sound horeg di Karnaval Desa Ampeldento, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Sound horeg di Karnaval Desa Ampeldento, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Sementara itu, Siswanto (35) warga Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang mengungkapkan kalau RT-nya tahun lalu menyewa sound horeg untuk karnaval sebesar Rp20 juta. Namun, beda dengan Saiful, Siswanto tak keberatan dengan harga tersebut. Bahkan, tahun ini warga di lingkungan tempatnya tinggal akan mendatangkan sound horeg yang lebih besar biar lebih meriah. Mereka pun sudah menguhubungi vendor yang lebih besar. Tentu saja harganya lebih mahal.

"Kabarnya tahun ini sewa Rp40 jutaan, subwoofernya lebih banyak dari tahun kemarin. Selain itu yang bikin tambah mahal itu lampu dan videotron-nya," jelasnya.

Dana yang digunakan untuk mendatangkan itu pun dari patungan warga. Di RT-nya, kata dia, terdapat 100 Kepala Keluarga (KK). Setiap KK pun dibebankan biaya iuran sekitar Rp400 ribu. Ia mengklaim warga tak keberatan karena berharap karnaval berjalan lebih meriah pada tahun ini. Selain itu, ini adalah soal gengsi. Makin mahal dan heboh penampilan sound horeg dari sebuah RT, maka makin keren pula RT tersebut di desa tempatnya tinggal.

3. Pengusaha sound horeg menegaskan kalau mereka hanya mengikuti permintaan penyewaan saja

Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Stevan Laksamana Perwirayuda. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Stevan Laksamana Perwirayuda. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Di tempat terpisah, Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Stevan Laksamana Perwirayuda alias David Blizzard hanya tersenyum saat dikonfirmasi soal besaran tarif sound horeg. Ia tak membeberkan secara pasti berapa harga untuk jasa hiburan yang mereka tawarkan. Para pengusaha menurut dia hanya menuruti permintaan warga pengundang.

Selain paket sound, David mengaku tidak menyediakan paket lain seperti sexy dancer. Menurut dia, para penari biasanya adalah warga desa tersebut. Ia juga menyebut sound horeg kini juga lebih berhati-hati dan tidak lagi merusak fasilitas umum.

"Tapi saya kira sudah tidak ada lagi perusakan fasilitas umum, setahu saya terakhir itu 3 atau 4 tahun lalu, sekarang sudah tidak ada lagi. Kemudian kita sebagai penyedia jasa sebenarnya hanya mengikuti permintaan penyewa saja selama ini," tandasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us