Magetan, IDN Times - Kenaikan harga pangan yang terjadi secara serentak di pasaran membuat para ibu rumah tangga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menjerit. Pasalnya, uang Rp100 ribu kini hanya dapat membeli beras saja. Berbagai cara dilakukan untuk menghemat pengeluaran, mulai dari mengurangi pembelian hingga berburu bahan pokok di operasi pasar.
Harga Pangan Mahal, Duit 100 Ribu di Magetan Hanya Cukup Beli Beras

1. Demi berhemat, para ibu rela antri di oprasi pasar murah
Para ibu rumah tangga di Desa Nguntorondai, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, rela mengantri pada operasi pasar murah yang digelar Pemkab Magetan demi bisa mendapatkan bahan pokok terjangkau. Mereka berburu beras, gula, dan minyak goreng murah, pada Kamis (14/12/2023) sejak pukul 09.00 WIB.
Dikatakan Sumini (40), salah satu ibu rumah tangga, saat ini uang Rp100 ribu kini hanya dapat membeli beras saja.
"Ini buktinya, saya bawa uang Rp100 ribu. Dibelanjakan pada pasar murah hanya dapat beras saja," katanya.
Ia mengaku tidak mampu lagi membeli kebutuhan lainnya, seperti gula yang dijual Rp16 ribu per kilogram dan minyak goreng Rp13 ribu per liter.
"Tetapi tidak apalah hanya bisa bawa beras saja pulang. Saya tenang sudah bisa beli beras murah. Tadi dua kemasan masing-masing berisi 5 kilogram seharga Rp102 ribu, selisihnya Rp8 ribu dengan harga di pasaran," terangnya.
2. Ibu rumah tangga mengaku sering tak kebagian saat operasi pasar
Menurut ibu rumah tangga lainnya, Sunarti (41), kenaikan serentak harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru ini kian menyusahkan masyarakat kecil.
"Kami para ibu rumah tangga harus berburu bahan pokok murah di operasi pasar untuk hemat. Namun, kerap pulang dengan tangan hampa, karena tidak kebagian barang," keluhnya.
"Benar, uang seratus ribu sekarang hanya dapat beras, lainnya sudah tak kebeli lagi. Tapi sudah tenang rasanya bisa beli beras. Nanti bisa makan dengan lauk seadanya," imbuh Sumini.
3. Banyak yang mengeluhkan operasi pasar karena
Pada operasi pasar yang digelar oleh pemerintah setempat kali ini hanya menyediakan bahan pokok saja. Panitia menyediakan beras sebanyak 10 ton, minyak goreng 60 liter, dan gula 100 kilogram.
"Mbok ya serius kalau ingin benar benar bantu masyarakat, masa barang barang yang dibawa sedikit banyak yang datang jauh jauh tidak kebagian, apa gak kasihan kami pak," pungkas mereka yang pulang dengan tangan hampa.