Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250722-WA0063.jpg
Remaja di Bondowoso Ditemukan meninggal hanyut di sungai setelah tiga hari pencarian. (Dok. Tim SAR)

Intinya sih...

  • Remaja 15 tahun, Ridwan Kholisin ditemukan meninggal dunia setelah hanyut di sungai Sampean Baru, Bondowoso.

  • Ridwan hanyut saat memancing meski sudah diingatkan, Tim SAR gabungan melakukan pencarian selama 3 hari sebelum menemukan korban.

  • Proses pencarian melibatkan tim SAR, BPBD, Brimob, Polres, Koramil, tim rescue, PMI hingga petugas kecamatan setempat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bondowoso, IDN Times - Remaja 15 tahun, Ridwan Kholisin hanyut di sungai Sampean Baru, kabupaten Bondowoso pada Minggu (20/7/2025) ditemukan meninggal dunia, Selasa (22/7/2025). Ridwan ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR selama tiga hari.

Diketahui, sebelum hanyut, Ridwan datang bersama dengan dua temannya untuk memancing. Ridwan Kemudian masuk ke dalam sungai, meski sudah diingatkan agar tidak berenang. Benar saja, karena arus sungai yang deras, ia pun hanyut.

Koordinator Pos SAR Jember, Andi Irawan mengatakan, Ridwan ditemukan tim SAR gabungan sekitar pukul 07.40 WIB. Bocah tersebut ditemukan sekitar 320 meter dari lokasi kejadian, kondisi korban sudah meninggal dunia.

"Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan ke darat, selanjutnya jenazah korban dibawa tim SAR gabungan ke Puskesmas Wonosari guna mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh petugas yang berwenang," tutur dia.

Andi menjelaskan, selama proses pencarian Tim SAR mengerahkan 3 SRU air. Tim menyisir sepanjang sungai menggunakan perahu rafting milik Basarnas.

"SRU air 1, 2 dan 3 melakukan penyisiran sungai dengan menggunakan 1 unit perahu rafting BASARNAS, 1unit perahu rafting Bosamba,1 unit perahu rafting SAR OPA, serta menyiagakan 1 set alat selam BRIMOB Kompi 3 Batalyon B,"

Proses pencarian dilakukan hingga jarak sejauh 4,4 meter dari titik awal korban hilang. Arus sungai yang kuat membuat tim kesulitan menemukan keberadaan Ridwan.

"Penyisiran sungai dengan perahu rafting ini menempuh jarak sejauh sekitar 4,4 km, dari lokasi kejadian hingga ke titik target. Perahu rafting ini digunakan agar tim SAR gabungan dapat melewati kendala berupa arus sungai yang kuat dan jeram yang ada di beberapa bagian aliran sungai,"

Sementara itu, SRU air ke-4 melakukan penyisiran sungai dengan menggunakan satu set perahu karet yang dilengkapi dengan mesin Mopel. Di beberapa jalur penyisiran yang dilewati, SRU air ke-4 melakukan manuver perahu karet.

"Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan gelombang air yang dapat mengangkat korban yang mungkin terjebak di dasar sungai," katanya.

Untuk mengoptimalkan upaya pencarian, tim SAR gabungan juga menyebarkan informasi kejadian ini kepada warga yang beraktivitas di sekitar sungai. Sehingga, apabila masyarakat menemukan korban, segera melapor ke petugas.

Operasi pencarian ini selain melibatkan tim SAR, juga melibatkan , BPBD, Brimob, Polres, Koramil, tim rescue, PMI, Satpol PP hingga petugas kecamatan setempat.

Editorial Team