Gus Samsudin Tantang Pesulap Merah Buktikan Omongannya
Surabaya, IDN Times - Samsudin Jadab atau yang juga dikenal Gus Samsudin menantang Pesulap Merah, Marcel Radhival untuk membuktikan tudingannya soal pengobatan yang dilakukannya di salah satu padepokan di Blitar disebut penipuan. Dia bersikukuh kalau tidak pernah menipu dalam praktik pengobatan alternatif yang dibukanya.
"Saya memberikan respons, kalau saya melakukan penipuan, kamu (Marcel) menuduh, kamu harus bisa membuktikan," ujarnya usai laporan di SPKT Polda Jatim, Rabu (3/8/2022).
1. Marcel disebut tak bisa membuktikan
Sejauh ini, sebut Samsudin, Marcel tidak bisa membuktikan pernyataannya yang ada di media sosial, YouTube. "Dari situ terjadi konflik dan tidak bisa membukti apa yang beliau tuduhkan. Pada akhirnya terjadi opini yang luar biasa seperti ini bahwa saya melakukan penipuan," kata dia.
Padahal, sambungnya, tidak ada satu orang pun yang merasa ditipu atau dirugikan dengan pengobatan alternatif milik Samsudin. "Bahkan saya bisa menghadirkan orang yang ada di dalam video yang diambil oleh Marcel," dia menambahkan.
2. Sebut orang yang diobati sembuh, tak merasa tertipu
Samsudin mengklaim, orang yang diobatinya sembuh. Pernyataan Marcel pun dianggap sebagai tuduhan tak berdasar. "Alhamdullillah orangnya sembuh. Orangnya sendiri bahwa (merasa) dia tidak ditipu," katanya. "Bagaimana seseorang yang bersangkutan ada di tempat itu tidak merasa ditipu, lalu orang lain membicarakan dengan asumsinya sendiri melakukan penipuan," ungkap dia.
"Saat itu pun saya meminta untuk membuktikan," tegas Samsudin.
3. Jika ada yang bilang menipu akan dilaporkan laiknya Pesulap Merah
Tak hanya Marcel, Samsudin tidak segan melaporkan orang lain yang menuduhnya sebagai penipu. Dia mengingatkan kepada masyarakat ketika berbicara harus dilandasi dengan fakta kenyataan yang ada. "Jadi, untuk siapapun di media sosial yang mengatakan saya melakukan penipuan maka itu nanti akan saya laporkan," tegasnya.
"Apabila ada seseorang siapa pun yang menyatakan saya melakukan penipuan dan di situ tidak bisa membuktikan, hanya sebuah asumsi saja maka ini nanti akan kami laporkan secara hukum. Karena negara ini negara hukum. Berbicara tidak hanya bisa secara opini saja," pungkas dia.
