Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
VID-20251228-WA0047.jpg
Kiri ke kanan: Rais Aam PBNU KH Mifatchul Akhyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf saat di Ponpes Miftachussunnah Surabaya. Dok. Istimewa.

Intinya sih...

  • Gus Ipul: NU akan dibahas ke depan oleh Rais Aam dan Ketum PBNU.

  • Pertemuan di Ponpes Miftachussunnah menandai kembalinya suasana guyub dan rukun di internal PBNU.

  • Isu percepatan Muktamar NU ke-35 belum menjadi agenda, publik diminta bersabar menunggu penjelasan resmi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan ihwal langkah ke depan organisasi akan dibicarakan lagi oleh Rais Aam KH Miftachul Akhyar PBNU dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Hal ini disampaikannya usai pertemuan jajaran PBNU bersama Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Minggu (28/12/2025).

“Nanti Rais Aam bersama Ketua Umum akan melakukan pembicaraan lebih lanjut tentang apa yang akan kita lakukan ke depan,” kata Gus Ipul.

Menteri Sosial ini juga menyampaikan bahwa pertemuan hari ini menjadi penanda kembalinya suasana guyub dan rukun di internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), setelah sempat terjadi dinamika dan perbedaan pandangan.

“Intinya hari ini kita sudah kumpul, kita sudah guyub. Alhamdulillah,” kata Gus Ipul.

Terkait isu percepatan Muktamar NU ke-35, Gus Ipul menyebut pembahasan tersebut belum menjadi agenda dalam pertemuan kali ini. Ia meminta publik bersabar menunggu penjelasan resmi dari Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.

"Soal muktamar nanti akan dibicarakan lebih lanjut. Untuk waktunya, menunggu penjelasan dari Kiai Miftach dan Gus Yahya," katanya.

Menurut Gus Ipul, pertemuan di Ponpes Miftachussunnah lebih menekankan pada penguatan silaturahmi dan kebersamaan. Para pengurus PBNU mengisi pertemuan dengan makan bersama dan berselawat sebagai simbol rekonsiliasi dan persatuan.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa guyub rukun, makan bersama, shalawatan. Soal ke depan bagaimana, nanti akan ada penjelasan lanjutan,” pungkasnya.

Editorial Team