Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Sebelumnya Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan jika ada rektor yang kampusnya belum menyatakan sikap mendapatkan intervensi. Intervensi dari aparat penegak hukum ini bertujuan agar para rektor menekan perjanjian untuk menyataka bahwa Presiden Joko Widodo adalah presiden yang baik, pemilu baik, dan penanganan COVID-19 yang baik.
Yenny mengatakan sudah mendapatkan informasi terkait pernyataan Mahfud MD. Ia juga membenarkan jiak kejadian seperti ini memang terjadi belakangan. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk tidak mengadu masyarakat dengan penegak hukum.
"Saya sebetulnya agak sedikit prihatin, karena saya yakin banyak aparat yang melakukan ini karena terpaksa. Mereka juga diintimidasi, mereka juga dipaksa, mereka juga diberikan target. Kita meminta tolonglah para aparat keamanan, TNI/Polri, jangan dihadap-hadapkan dengan rakyat," tegasnya.
Pendiri Partai Kedaulatan Bangsa ini meminta pemerintah memberikan kebebasan kepada ASN, TNI, dan Polri untuk menjaga netralitas. Pasalnya menurutnya, TNI/Polri sendiri tugasnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
"Jangan sampai mereka jadi momok di masyarakat yang mengintimidasi rakyatnya sendiri. Karena mereka abdi negara bukan abdi keluarga," sindirnya.