Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pantauan aktivitas Gunung Semeru pada Selasa (15/4/2025). (IDN Times/Istimewa)

Malang, IDN Times - Gunung Semeru terpantau mengalami peningkatan aktivitas pada 2 hari terakhir. Terpantau kepulan asap terkonsentrasi di atas gunung, masyarakat sekitar juga merasakan adanya hujan abu vulkanik dengan radius seribu kilometer.

1. Pos Pengamatan Gunung Api Semeru melaporkan sebanyak 48 kali erupsi selama 2 hari terakhir

Pantauan aktivitas Gunung Semeru pada Selasa (15/4/2025). (IDN Times/Istimewa)

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Mukdas Sofian melaporkan jika pada Senin (14/4/2025) terjadi sebanyak 43 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-22 mm dan lama gempa 51-234 detik. Kemudian juga terjadi 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-5 mm dan lama gempa 63-103 detik, 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 25-60 detik. Sedangkan aktivitas harmonik sebanyak dua kali dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 65-255 detik, serta 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 11 mm, S-P 0.59 detik dan lama gempa 6 detik.

"Hari Senin itu terjadi 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-25 mm, S-P 12-35 detik, dan lama gempa 20-77 detik. Tingkat Aktivitas Gunungapi Semeru Level II atau Waspada," ungkapnya.

Kemudian pada hari ini (15/4/2025) pukul 09.18 WIB juga terjadi aktivitas vulkanik terbesar dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 190 detik.

"Hari ini juga terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 05:54 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati kurang 700 meter di atas puncak. Lalu pada pukul 07.32 WIB juga terjadi erupsi dengan mengeluarkan kolom abu setinggi 500 meter dari puncak, erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik," terangnya.

Mukdas juga menyampaikan jika ada 2 aktivitas vulkanik yang tidak terpantau karena tertutup kabut. Keduanya terjadi pada pukul 00.21 WIB dan pukul 00.25 WIB.

2. Pos Pengamatan Gunung Api Semeru meminta masyarakat menjauh dari Gunung Semeru

Pantauan aktivitas Gunung Semeru pada Selasa (15/4/2025). (IDN Times/Istimewa)

Dengan peningkatan aktivitas Gunung Semeru ini, Mukdas meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara atau sepanjang kawasan Besuk Kobokan, ia meminta masyarakat menjauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

"Karena aktivitas Gunung Semeru ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Kami harapkan masyarakat tidak nekat untuk naik Gunung Semeru saat ini," tegasnya.

3. Pos Pengamatan Gunung Api Semeru juga menyampaikan bahaya lontaran batu panas

Pantauan aktivitas Gunung Semeru pada Selasa (15/4/2025). (IDN Times/Istimewa)

Kawasan kawah atau puncak Gunung Semeru saat ini juga rawan bahaya lontaran batu atau pijar, kemudian potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Oleh karena itu, masyarakat diminta menjauh dari radius 3 kilometer dari puncak Gunung Semeru.

"Saat ini yang perlu dijauhi adalah kawasan Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Juga potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team