IDN TImes/Mohamad Ulil Albab
Selain itu, hilangnya habitat akibat kebakaran juga menyebabkan satwa liar di TWA Gunung Ijen juga bergeser ke lokasi yang lebih aman. Dia memperkirakan, proses pemulihan kawasan hutan cagar alam di pegunungan Ijen membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat prediksi turun hujan baru akan terjadi pada Bulan November mendatang.
"Karena cagar alam tidak bisa dilakukan oleh manusia, maka alam sendiri yang akan memperbaharuai sampai menunggu waktu hujan," ujarnya.
Kebakaran di wilayah TWA Kawah Ijen sendiri saat ini diperkirakan mencapai 500 hektar. Jumlah tersebut belum termasuk luasan kebakaran yang terjadi di Gunung Ranti, dan Merapi Ungup-ungup. Sementara penyebab kebakaran diduga bermula dari aktivitas pengelolaan lahan oleh masyarakat di kawasan Perhutani Kabupaten Bondowoso hingga merambat ke kawasan pegunungan Ijen.
"Kebakaran bermula karena ada rambatan yang ada di pesanggem Perhutani, kita sudah berupaya antisipasi agar tidak melebar," jelasnya.