Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Serangan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Serangan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya sih...

  • Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jatim.

  • Program MBG di Jatim sudah dinikmati oleh 2,7 juta penerima manfaat dan menargetkan 10 juta penerima manfaat.

  • Pemprov Jatim mempercepat pembentukan 3.545 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta menggenjot sosialisasi massif untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa buka suara terkait dinamika pelaksanaan program strategis Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jatim. Meski hingga kini sudah dinikmati 2,7 juta penerima manfaat, Khofifah menegaskan bahwa pengawasan ketat diperlukan.

Apalagi belakangan muncul kasus siswa yang mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan MBG di sekolah. Hal itu dinilai bisa mencoreng tujuan mulia program yang seharusnya mendukung tumbuh kembang generasi emas bangsa.

"Tentu, pengawasan sangat penting. Semua pihak harus memastikan menu yang disajikan benar-benar layak konsumsi, sehat, dan aman,” ujar Khofifah.

Khofifah mengingatkan, tidak boleh ada lagi anak-anak yang menjadi korban hanya karena lemahnya kontrol distribusi makanan. Dia meminta sekolah, penyedia makanan, satgas daerah, hingga orang tua siswa proaktif melakukan pengawasan.

Program MBG di Jatim sendiri menargetkan 10 juta penerima manfaat. Untuk itu, Pemprov tengah mempercepat pembentukan 3.545 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Selain memperbanyak dapur distribusi, penguatan sistem informasi dan sosialisasi massif juga digenjot.

"Kami ingin semua pihak bergerak bersama. Kalau ada temuan di lapangan, segera laporkan agar bisa cepat ditangani. Jangan sampai ada celah yang mengorbankan anak-anak kita,” pungkas Khofifah.

Editorial Team