Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gempa Pacitan Tak Ada Kaitan dengan Pangandaran, Ini Penjelasannya

Gempa bumi di Pacitan. dok. BMKG
Gempa bumi di Pacitan. dok. BMKG

Pacitan, IDN Times - Gempa bumi yang mengguncang Pacitan dengan magnitudo 5,3 pada Minggu (17/7/2022), dipastikan tidak ada kaitannya dengan gempa yang menggoyang Pangandaran dan rentetan gempa di Selatan Jawa Timur (Jatim). Fakta ini dibeberkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

1. Tidak ada kaitannya dengan gempa Tasikmalaya - Pangandaran yang terjadi tadi malam

Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa memang sekitaran Tasikmalaya - Pangandaran mengalami gempa dengan kekuatan magnitudo 4,5 pada pukul 22.00 WIB, Sabtu (16/7/2022). Tapi, Daryono menegaskan gempa tersebut tidak ada hubungannya dengan gempa Pacitan.

"Gempa (Pacitan) ini tidak berkaitan dengan gempa Tasikmalaya – Pangandaran yang terjadi tadi malam," tegasnya kepada IDN Times.

2. Tidak berhubungan dengan rentetan gempa di selatan Jatim pada 9 - 11 Juli lalu

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya itu, Daryono juga menekankan kalau gempa bumi yang terjadi di Pacitan tidak ada kaitannya dengan rentetan aktivitas gempa swarm tektonik di zona subduksi selatan Jatim yang berlangsung sejak tanggal 9 - 11 Juli 2022. Waktu itu BMKG memonitor telah terjadi sebanyak 146 kali gempa berkekuatan kecil.

"Gempa Pacitan tidak ada kaitannya juga dengan gempa swarm tektonik itu," tegas dia.

3. Gempa Pacitan berpusat di Samudra Hindia akibat subduksi lempeng Indo-Australia

Bibit Siklon 93S terdeteksi di sekitar wilayah Samudra Hindia. (dok. BMKG)

Daryono pun menjelaskan bahwa episenter gempa di Samudra Hindia pada jarak 117 km arah Barat Daya Pacitan dengan kedalaman hiposenter 40 km. Gempa selatan ini terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa yang terjadi memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan geser - naik ataunoblique thrust," dia menjelaskan.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya yang relatif kecil untuk menciptakan deformasi batuan dasar laut yang mampu mengganggu kolom air laut," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us