Sumenep, IDN Times - Wilayah Jawa Timur kembali diguncang gempa bumi tektonik pada Senin (13/10/2025) pukul 14.10 WIB. Berdasarkan laporan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki magnitudo 5,0 dengan kedalaman 14 kilometer.
Pusat gempa terletak di laut, sekitar 47 kilometer tenggara Kabupaten Sumenep, pada koordinat 7,28° LS dan 114,14° BT. Berdasarkan hasil analisis awal BMKG, gempa ini termasuk kategori dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut kawasan Sumenep bagian selatan.
Guncangan gempa dirasakan cukup luas di beberapa wilayah Jawa Timur bagian timur dan selatan. Berdasarkan laporan skala MMI (Modified Mercalli Intensity), getaran dirasakan di II–III MMI di Pasuruan dan Pamekasan (terasa seperti ada truk besar melintas).
Kemudian III MMI di Kabupaten Sumenep dan Kota Malang (banyak warga merasakan getaran ringan) dan III–IV MMI di Pulau Sapudi, tempat yang paling dekat dengan pusat gempa.
Hingga pukul 15.00 WIB, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun, BMKG masih terus melakukan pemantauan terhadap potensi gempa susulan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada terhadap informasi yang tidak resmi. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. BMKG juga mengingatkan warga yang tinggal di daerah pesisir selatan Sumenep, Sapudi, dan Pamekasan untuk memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali ke dalam rumah apabila ditemukan keretakan.
Gempa Sumenep ini terjadi sehari setelah gempa berkekuatan M4,3 mengguncang perairan timur laut Tuban dan dirasakan di Bawean pada Minggu (12/10/2025). Dua peristiwa berdekatan tersebut menjadi pengingat bahwa wilayah pesisir utara dan timur Jawa Timur memang termasuk zona aktif sesar darat dan laut, sehingga kewaspadaan masyarakat perlu terus ditingkatkan.
BMKG menegaskan bahwa seluruh informasi terkait aktivitas gempa bumi dapat diakses melalui kanal resmi seperti website BMKG (www.bmkg.go.id), aplikasi InfoBMKG, atau media sosial resmi @infoBMKG