Malang, IDN Times - Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) mengungkapkan jika gempa magnitude 5,1 yang terjadi di Malang, Selasa, (17/1/2022) diakibatkan deformasi atau perubahan bentuk pada batuan dalam Lempeng Samudera Indo-Australia. Lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab kedalaman menengah.
"Gempa yang terjadi diakibatkan deformasi pada batuan dalam lempeng samudera Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," terang Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono pada Selasa (17/01/2023).