Surabaya, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) melaporkan perkembangan terbaru terkait gempa bumi magnitudo 5,7 yang mengguncang wilayah timur laut Banyuwangi pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menyebutkan episentrum gempa berada di koordinat 7,82 LS dan 114,47 BT, atau sekitar 46 km timur laut Banyuwangi, dengan kedalaman 12 km.
“Gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala berbeda, paling kuat di Banyuwangi dan Situbondo. Hingga pukul 18.00 WIB tercatat ada sembilan gempa susulan dengan magnitudo terbesar 3,3,” ujarnya.
Berdasarkan laporan sementara, gempa menyebabkan kerusakan ringan hingga berat pada bangunan di dua kabupaten. Yakni, Kabupaten Situbondo sekitar 10 rumah rusak. Kabupaten Banyuwangi satu masjid rusak, serta satu rumah mengalami rusak berat.
“Untuk korban jiwa, dipastikan nihil. Namun, assessment masih terus dilakukan di lapangan,” tegas Gatot.
Gempa dirasakan dengan intensitas berbeda. IV MMI: Banyuwangi. II–III MMI: Lumajang, Malang, Situbondo, Jember. II MMI: Surabaya, Pasuruan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Bondowoso, Probolinggo. VII MMI (lokalised): Situbondo (Kecamatan Banyuputih) dan Banyuwangi (Kecamatan Wongsorejo), dengan dampak kerusakan ringan pada rumah-rumah konstruksi baik.
BPBD Jatim segera menyebarluaskan informasi melalui berbagai kanal komunikasi, serta berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota terdampak. Tim Reaksi Cepat (TRC) di Situbondo dan Banyuwangi juga telah diterjunkan untuk melanjutkan pendataan dan verifikasi kerusakan.
“Koordinasi terus dilakukan agar penanganan cepat dan tepat. Data masih berkembang, dan setiap perkembangan akan segera kami laporkan,” pungkas Gatot.