Tulungagung, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana akan membangun Tol Kepanjen-Blitar-Tulungagung. Tol ini akan melintasi tiga wilayah Kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur. Pembangunan tol ini hampir diprediksi akan bersamaan dengan ruas Tol Kediri-Tulungagung. Dengan rencana ini, Tulungagung akan diapit dua tol dari arah timur dan utara.
Gelar Konsultasi Publik, Tol Kepanjen-Tulungagung Segera Dibangun

1. Lewati 43 desa di 7 Kecamatan wilayah Tulungagung
Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup Tulungagung, Makrus Manan menerangkan pembangunan ruas tol Kepanjen-Blitar-Tulungagung ini rencananya total sepanjang 99 Km. Untuk wilayah Tulungagung, pembangunannya sepanjang 33 Km dan melewati 43 Desa di 7 Kecamatan.
Daerah yang masuk rencana pembangunan Tol ini di antaranya Kecamtan Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Kedungwaru, Gondang dan Tulungagung. "Ada 43 Desa di kecamatan tersebut yang akan dolewati oleh pembangunan Tol Agungblijen ini," ujarnya, Selasa (22/02/2022).
2. Konsultasi publik sebagai langkah penyusunan amdal
Sebagai langkah awal, pihak DLH memfasilitasi kementerian untuk melakukan konsultasi publik. Pihak Desa dan kecamatan diundang untuk mendengarkan langsung paparan terkait rencana pembangunan tol ini. Mereka diminta masukan serta saran, untuk kemudian disampaikan ke kementerian.
Konsultasi publik ini merupakan salah satu persiapan untuk menyusun Amdal yang dibutuhkan. "Pembangunan tol ini tidak hanya membawa dampak positif, tapi negatifnya juga ada untuk itu perlu dilakukan konsultasi publik untuk mendengarkan langsung masukan maupun saran," jelasnya.
3. Diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga
Setelah konsultasi publik, nantinya akan ada tim yang dibentuk guna membahas masalah pembebasan lahan. Menurut Makrus proyek pembangunan Tol ini rencananya akan dimulai pada tahun depan dan ditargetkan selesai pada 2025 mendatang. Diharapkan dengan adanya Tol di sisi timur ini dapat membantu meningkatkan perekonomian warga. Untuk itu pihak desa diminta bisa melakukan sosialisasi kepada warga, agar pembangunan tol ini bisa berjalan lancar.
"Jangan sampai kita hanya menjadi penikmat jalan saja, pihak desa juga harus bersiap sehingga keberadaan tol ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga juga," pungkasnya.