Galang Dana Palu, Risma Dapat Ratusan Juta dari Crazy Rich Surabayan
Surabaya, IDN Times - Bantuan untuk korban gempa bumi dan Tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala terus mengalir. Kali ini berasal dari beberapa pihak yang memberikan bantuan dalam jumlah besar melalui Pemkot Surabaya. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menggelar acara makan siang sekaligus simbolis penerimaan bantuan terhadap beberapa pihak tersebut di Lobby Balai Kota Surabaya, Selasa (16/10).
1. Bantuan dengan total uang Rp450 juta
Para pemberi bantuan antara PT JACOBIS yang memberikan bantuan berupa biskuit Khong Guan seberat 650 gr sebanyak 6000 kaleng, Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI - PGRI) sebesar Rp200.381.000, Dharmawanita Dinas Pendidikan Kota Surabaya sebesar Rp151.5000.000, dan Happy Puppy Group sebesar Rp100.000.000.
Risma menuturkan, penyerahan secara simbolis perlu digelar sebagai pertanggungjawaban publik serta keterbukaan terkait jumlah bantuan yang cukup besar. "Kita agendakan di sini juga dengan harapan ada warga Surabaya lain juga mau bantu," harapnya.
2. Untuk bangun sekolah
Besaran uang ini nantinya akan disalurkan berupa bantuan untuk memperbaiki sekolah yang ada di Palu. Hal ini dilakukan lantaran bantuan berupa makanan dan logistik lainnya sudah tercukupi dari bantuan warga Surabaya yang mencapai Rp1,9 miliar.
"Di Lombok kita lagi matangkan pelaksanaannya. Saat ini insyaallah kita juga akan bangun di Palu," jelasnya.
Nantinya, sekolah yang akan diperbaiki oleh Pemkot Surabaya menggunakan bantuan dari warga Surabaya tersebut adalah SMPN 6 Palu. Sekolah tersebut dipilih lantaran memiliki kerusakan yang cukup berat dan juga menjadi pos pengungsian yang ditinggali oleh para tenaga bantuan dari Pemkot Surabaya.
3. Kirim bantuan lain
Tak hanya bantuan berupa tenaga dan uang, Pemkot Surabaya akan tetap mengirimkan bantuan logistik dan kebutuhan lain bagi para korban gempa bumi. Pihaknya akan mengirimkan 30 ton beras, genset, penjernih air, dan tandon air.
"Nanti sekitar tanggal 21 Oktober 2018 akan memberangkatkan bantuan lagi ke sana dan relawan yang ada di sana akan pulang untuk diganti dengan relawan baru," pungkasnya.
