Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memastikan tak ada demonstrasi di Kota Surabaya soal parkir. Ini menyusul pernyataan Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) usai membatalkan aksi demonstrasi yang rencananya akan digelar selama lima hari mulai Senin (16/5/2025) hingga Jumat (20/6/2025).
Aksi tersebut rencananya dilakukan sebagai bentuk protes FSMI terhadap komentar negatif warganet dalam konten sidak parkir yang dilakukan Wali Kota Surabaya. FSMI merasa, masyarakat telah menyudutkan salah satu suku setelah melihat konten Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi kemudian melakukan pertemuan dengan FSMI pada Jumat (14/6/2025) malam. Dalam pertemuan tersebut Ia telah menerangkan kepada FSMI, maksud dan tujuannya gencar menertibkan parkir.
"Fa Insyaallah teman-teman apakah ada (demo), itu Insyaallah enggak ada. Karena apa, karena ini kita sudah terangkan. Inilah yang terjadi," ujarnya ditemui di ruang Kerja Wali Kota Surabaya, Sabtu (14/6/2025).
Eri juga memberi pemahaman agar seluruh petugas parkir, yang juga bagian dari FSMI haruslah jujur dalam menjalankan tugas. Seperti, tidak menarik uang parkir melebihi yang tertera pada karcis.
"Maka kalau kita ingin menjaga Surabaya, ketika menjadi petugas parkir, satu, jangan menarik parkir di atas karcis yang sudah ditentukan. Kedua, jangan menarik uang tanpa karcis beres to," kata Eri.
Jika hal itu dilakukan dengan baik oleh petugas parkir, Eri yakin masyarakat tidak akan menyudutkan pihak mana pun, termasuk suku tertentu. Hanya karena ulah satu orang, bisa membuat sekelompok orang merugi.
"Karena ketika kita jelaskan ketika tahu artinya seperti ini baru oh begini to. Karena kalau orang yang tidak mengerti kan akhire ono sing fitnah A, fitnah B, fitnah C. Tapi ketika dijelaskan gamblang, loh ya wis berarti wis bener. Ya, benar. Makanya kita jalan bersama," jelas dia.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk melawan pihak-pihak , terutama tukang parkir yang bekerja tidak sesuai dengan aturan. Sehingga, Surabaya menjadi aman dan nyaman.
"Warga Surabaya kan kepengin ngono tok to. Aman, nyaman. Nah, yang kalau ternyata ada oknum yang itu ya ayo kita lawan gitu loh," tutut dia.
Eri menambahkan, dia tak mau membeda-bedakan suku di Surabaya. Baginya, semua suku memiliki kedudukan dan perlakuan yang sama
"Dan Insyaallah semua orang Surabaya itu luar biasa, semua ormasnya luar biasa, semua suku Bataknya luar biasa, semua suku Maduranya luar biasa, semua suku Jawanya Surabaya luar biasa, suku Ambon luar biasa, semua suku luar biasa," pungkas dia.