Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. Manajemen Bandara Juanda
Kondisi penumpang di Bandara Juanda saat libur sekolah. Dok. Manajemen Bandara Juanda.

Intinya sih...

  • Lonjakan kasus influenza di Malaysia memicu kewaspadaan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

  • Pihak BBKK Surabaya memastikan belum dilakukan pengetatan khusus di pintu masuk internasional.

  • BBKK Surabaya memperkuat sistem surveilans penyakit ILI dan SARI sebagai langkah preventif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Lonjakan kasus influenza hingga tujuh kali lipat di Malaysia memantik kewaspadaan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Namun, hingga Selasa (28/10/2025), pihak Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya memastikan bahwa belum dilakukan pengetatan khusus di pintu masuk internasional seperti bandara maupun pelabuhan.

Kepala BBKK Surabaya Rosidi Roslan menyampaikan bahwa proses pengawasan dan skrining di pintu masuk wilayah kerjanya masih berjalan normal. “Pengawasan dan skrining tetap berjalan seperti biasa. Peningkatan kasus masih dalam batas wajar karena pengaruh pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke hujan,” ujar Rosidi.

BBKK Surabaya menggunakan sistem All Indonesia untuk memantau riwayat kesehatan serta aktivitas perjalanan bagi pelaku perjalanan internasional. “Sejauh pantauan kami, semuanya masih dalam kondisi aman dan terkendali,” imbuh Rosidi.

Sebagai langkah preventif, BBKK Surabaya bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan setempat memperkuat sistem surveilans penyakit, terutama ILI (Influenza Like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infection) di puskesmas dan rumah sakit.

Meski belum ada arahan resmi untuk menambah pengamanan khusus di bandara, kondisi ini menjadi sinyal bagi masyarakat dan otoritas kesehatan agar tetap waspada. Sebab tetap ada kemungkinan penyebaran penyakit menular di masa peralihan musim.

Editorial Team