Surabaya, IDN Times - Belakangan tengah ramai fenomena Rojali atau rombongan jarang beli dan Rohana atau rombangan hanya nanya di pusat perbelanjaan. Ketua Asosiasi Pengelolah Pusah Belanja Indonesia Jawa Timur (APPBI Jatim) Sutandi Purnomosidi menanggapi hal itu.
Sutandi tak menyebut orang-orang yang datang ke mal tanpa membeli sebagai Rojali dan Rohana. Ia mengistilahkan mereka sebagai potential buyer.
Orang-orang yang hanya sekedar jalan-jalan di mal tanpa membeli apapun itu sudah ada sejak lama. “Saya katakan bukan rohana atau rojali, sebenarnya dari dulu orang jalan-jalan ke mall atau window shopping itu banyak,” ujar Sutandi, Jumat (22/8/2025).
Bagi Direktur Marketing Pakuwon Group ini, orang jalan-jalan ke mal untuk menghabiskan waktu tanpa membeli apapun adalah hal yang wajar. Walaupun tidak membeli, mendatangkan pengunjung ke mal adalah salah satu upayanya untuk meningkatkan penjualan di setiap toko.
“Di Surabaya kita terus berupaya orang mau datang ke mal untuk mau spending ya atau jalan-jalan juga nggak apa-apa,” ungkapnya.
Menurutnya, outlet atau toko di pusat perbelanjaanlah yang harus terus berinovasi agar mereka ramai pembeli. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan berbagai promo.
"Kalau kita sudah datangkan rojali, rohana ke mall, justru itu potensi besar untuk membeli. Retailler harus kreatif melihat event-eventnya," tutur dia.
Ia menyebut, saat ini daya beli masyarakat sedang lesu. Hal tersebut audah ia rasakan sejak satu tahun terakhir.
“Daya beli menurun terutama di Surabaya saya merasakannya. Contohnya penjualan saat lebaran tahun ini tidak lebih baik sama tahun lalu, tapi ingat ada inflasi, sehingga jika penjualan sama, maka volumenya turun, termasuk saat liburan sekolah kemarin," jelasnya.
Meski ekonomi sedang tidak stabil, Sutandi pun berharap agar retail di Surabaya tak ikut pesimis. Justru hal itu harus menjadi lecutan agar toko-toko bisa tetap berusaha meningkatkan penjualannya.
"Saat ini trennya (retail) menurun karena anak-anak sudah masuk sekolah. Itu hal yang wajar saat ini tingkat kunjungan ke mall turun dan spending turun. Jangan dianggap berlebihan dan pesimis, ini siklus. Upaya setiap mall sangat perlu untuk menarik pengunjung datang," pungkas dia.