Feeder Diluncurkan, Pengamat: Harus Bisa Tarik Minat Publik

Surabaya, IDN Times - Angkutan pengumpan atau feeder di Surabaya akan segera diluncurkan pada pekan ini. Pengamat transportasi menilai, feeder harus benar-benar bisa menarik minat masyarakat untuk bisa beralih ke transportasi publik.
1. Feeder dapat menjadi solusi transportasi publik

Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr. Ir. Machsus, ST., mengatakan, feeder dapat menjadi solusi memenuhi kebutuhan transportasi publik di Kota Surabaya. Apalagai, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kian meroket.
"Salah satu pertimbangan masyarakat di dalam kondisi harga BBM naik dan (kebutuhan) lainnya," kata Machsus.
2. Kemudahan dan tarif perlu jadi perhatian

Menurut Machus, bila pemerintah memberikan banyak opsi transportasi piblik, akan membuat masyarakat memiliki banyak pilihan transportasi umum. Ini juga harus dibarengi dengan kemudahan, salah satunya adalah tarif yang sesuai.
"Naik kendaraan umum harus lebih murah jika dibandingkan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi," ujar dia.
Selain tarif, konsep integrasi antara satu transportasi dengan transportasi lain juga harus dipikirkan. Integrasi transportasi akan membuat masyarakat lebih mudah beralih.
"Feeder akan jadi lebih efektif kalau memang dijamin tarifnya murah. Tarif murah dan terintegrasi," ucap Machsus.
3. Rute dan kenyamanan harus diperhatikan

Kemudian, soal rute dan kenyamanan angkutan perlu juga jadi perhatian. Rute dan kenyamanan angkutan harus dapat membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke publik.
"Pemerintah harus berorientasi kepada pelanggan, masyarakat. Menurut saya dari situ masyarakat akan berpindah," terang Machus.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah akan segera meluncur angkutan pengumuman atau feeder di pekan ini. Setidaknya ada sebanyak 52 feeder yang siap mengaspal di jalanan Surabaya.
Pemerintah telah menyiapkan lima rute, yakni Park and Ride Jalan Mayjend Sungkono ke Jalan Embong Wungu, Terminal Benowo ke Jalan Tunjungan, Jalan Penjaringan Sari ke Jalan Gunung Anyar, Puspa Raya ke Jalan HR Muhammad, dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) ke Jalan Kedung Asem.