Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Aris Mukiyono, memastikan tim ESDM Jatim bersama Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM RI akan turun langsung ke lokasi longsor tambang di Magetan pada Senin (29/9/2025).
"Pemprov Jawa Timur menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya korban. Penambangan telah dihentikan, seluruh alat berat saat ini di-standby-kan,” tegas Aris.
Aris turut mengungkap identitas perusahaan yang terlibat, yakni PT Anugrah Karya Pasti, dengan catatan sebagai berikut. Izin Usaha, IUP Operasi Produksi perpanjangan ke-1 (aktif), nomor 796/1/IUP/PMDN/2021, diterbitkan 13 Agustus 2021 oleh Pemerintah Pusat.
Lokasi Desa Sayutan dan Trosono, Kecamatan Parang, Magetan. Total luas 6,65 hektare, area yang sudah dibuka 2,49 hektare. Direktur perusahaan Fattan Billah Ahyari. Tenaga kerja sembilan orang pekerja lokal. Ketaatan pajak, laporan pajak tercatat hingga periode Januari–Desember 2024.
Meski aktivitas tambang telah dihentikan, Aris menegaskan perusahaan belum memberikan kronologi resmi terkait kejadian maut tersebut. “Langkah berikutnya adalah peninjauan lokasi bersama Inspektur Tambang,” pungkasnya.
Sebelumnya, longsor di area tambang galian C, Dusun Kletak, Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, pada Sabtu (27/9/2025) lalu menjadi sorotan serius. Insiden yang menewaskan seorang pekerja tersebut dinilai sebagai “alarm keras” oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono.
"Dinas ESDM Jatim harus menghentikan sementara aktivitas, melakukan pemeriksaan menyeluruh, dan memberi sanksi tegas jika ditemukan pelanggaran,” tegas Deni di Surabaya, Senin (29/9/2025).