Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Forpimda Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta setiap lembaga pendidikan baik jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas untuk memberikan pemahaman kepada siswa-sinya soal aksi demonstrasi atau Unjuk Rasa (Unras) di Kota Surabaya.

1. Pemahaman penting untuk mengantisipasi pelajar demo

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Eri mengatakan, memberikan pemahaman kepada siswa-siswi penting dilakukan agar bisa mengantisipasi pelajar di Surabaya terlibat dalam aksi demonstrasi, seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Siswa-siswi kata Eri, masih belum waktunya untuk mengikuti aksi demonstrasi.

"Kami berharap untuk seluruh sekolah baik SMP dan SMA agar memberikan pengertian kepada siswa. Ayo iki gurung wayahe (Ayo ini belum waktunya). Sehingga bagaimana kita mengajak anak untuk tidak ikut turun (Unras). Sebab, belum menjadi bagiannya,"

Ia juga meminta kepada seluruh pelajar di Surabaya agar tidak mudah terprovokasi dan terlibat aksi demonstrasi. Dia berharap, para pelajar Surabaya fokus menyelesaikan pendidikan di sekolah.

"Gerakan mahasiswa itu wajar, dari dulu sudah ada gerakan mahasiswa. Memang untuk menyerukan. Tapi tolong pelajar jangan ikut-ikutan," imbaunya.

2. Eri meminta demonstrasi tidak anarkistis

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Eri juga berpesan kepada perguruan tinggi di Surabaya agar dapat berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pada intinya, juga turut mengimbau kepada mahasiswa agar ketika menyuarakan pendapat di muka umum tetap mengedepankan cara-cara yang santun dan tidak anarkis.

"Kami titip kepada seluruh kampus untuk bisa berkolaborasi dengan BEM. Apa fungsinya? Tolong sampaikan pendapat dengan santun. Silahkan turun namun jaga kotanya. Jangan sampai merusak kota, sehingga masyarakat merasa tidak nyaman," jelas dia.

3. Demo boleh, kenyamanan kota harus tetap dijaga

Ilustrasi tuduhan (IDN Times/Mardya Shakti)

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menuturkan, Ia menyuarakan pendapat di muka umum telah diatur dalam undang-undang. Meski begitu, kenyamanan dan ketertiban kota ini harus terus dijaga. Terlebih lagi, saat ini telah memasuki bulan suci Ramadan 1443 Hijriah. 

"Mahasiswa juga jangan merusak atau anarkis, jangan sampai niat baik mahasiswa ini ditunggangi oleh seseorang atau kelompok tertentu," pungkas dia

Editorial Team