Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi geram dengan aksi pencurian puluhan lampu hias Kota Lama Surabaya. Ia pun meminta kepolisian agar menindak tegas pelaku sehingga punya efek jera.
Ia menegaskan bahwa setiap aksi perusakan atau pencurian fasilitas umum yang dibangun dari uang negara merupakan tindakan yang merugikan seluruh rakyat Surabaya dan oleh karenanya, wajib ditindak tegas.
"Siapa pun yang merusak fasilitas umum yang dibangun menggunakan uang negara, harus dicari, ditemukan, dan diberikan pelajaran. Tidak boleh dilepaskan begitu saja," tegas Eri, Selasa (11/11/2025).
Eri menekankan bahwa fasilitas seperti lampu hias, kabel, atau infrastruktur lain di Kota Lama adalah aset vital yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang artinya bersumber dari dana rakyat.
"Ini adalah uang negara yang harus kita jaga. Kita membangun Surabaya dengan dana dari rakyat. Karena itu, ketika ada yang merusak atau mencuri, mereka sama saja merampas hak warga," tambahnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada warga Surabaya yang proaktif memberikan laporan dan informasi, sehingga pelaku pencurian dapat segera ditangkap. Partisipasi aktif masyarakat ini dianggap sebagai kunci utama dalam menjaga Kota Pahlawan.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa ancaman terhadap aset kota belum sepenuhnya hilang, seperti adanya kasus pencurian kabel lampu yang tersembunyi di dalam gorong-gorong.
"Mari kita terus menjaga kota ini, karena masih ada kasus seperti hilangnya kabel lampu di dalam gorong-gorong. Kita harus terus gaungkan kesadaran ini agar warga Surabaya terus menjaga kotanya," serunya.
Terkait sistem pengawasan, Eri memastikan bahwa sistem CCTV Pemkot Surabaya sudah memadai. Namun, kasus pencurian kabel di bawah tanah memang memerlukan kewaspadaan dan pengawasan ekstra.
"Saya harap semangat menjaga kota ini terus menyala. Kita harus bersatu melawan segala bentuk pengrusakan terhadap aset publik," pungkasnya.
