Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kru bus Trans Jatim. Dok. Dishub Jatim
Kru bus Trans Jatim. Dok. Dishub Jatim

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota Surabaya menolak bus Trans Jatim Koridor VII masuk ke Terminal Intermoda Joyoboyo agar trayek yang sudah ada tetap hidup.

  • Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ingin menjaga trayek angkutan umum yang masuk TIJ seperti Suroboyo Bus dan Feeder Wira Wiri Surabaya.

  • Eri merekomendasikan agar bus Trans Jatim dilakukan mekanisme transit yang menghubungkan dengan angkutan dalam kota untuk menjaga kelangsungan trayek yang sudah ada.

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menolak bus Trans Jatim Bus Trans Jatim Koridor VII masuk ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Penolakan tersebut dilakukan agar trayek yang sudah ada tetap hidup dan tidak tersaingi oleh Trans Jatim.

Bus Tran Jatim Koridor VII rencananya akan melewati Sidoarjo-Surabaya Melalui Jalur Barat. Tapi, bus tersebut dialihkan rutenya ke Lamongan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, ia ingin menjaga trayek yang sudah ada. Trayek angkutan umum yang masuk TIJ adalah Suroboyo Bus, Feeder Wira Wiri Surabaya dan angkot.

"Jadi kita kemarin koordinasikan bahwa kalau kita ini ada ada tempat Wira-Wiri atau trayek lainnya, maka kan kita harus jaga betul," ujar Eri, Selasa (15/7/2025).

Jika bus Trans Jatim masuk ke dalam TIJ Surabaya, maka dikhawatirkan trayek yang sudah ada bisa sepi. "Lah (kalau) langsung melebu nang Surabaya ini trayek-trayek yang di Surabaya seperti apa, kan kasihan juga," jelas dia.

Eri menyebut, saat Trans Jatim direncanakan masuk TIJ, sejumlah sopir angkutan umum melakukan penolak. Untuk itu, pihaknya menyampaikan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim untuk mempertimbangkan rencana tersebut.

"Maka itu yang kemarin sempat akan mau masuk di sana demo kan, sopir-sopir yang demo, makanya tidak bisa masuk ke Joyoboyo," terang dia.

"Maka, seyogyanya kalau kita ini punya tempat, kan harus ada tempat transitnya. Jadi apa, yang di Surabaya ini tetap bisa berjalan. Jangan dimasuki oleh yang langsung dari luar. Lah iki lak sepi, trayek yang lewat kan sepi. Lah kan tidak seperti itu," imbuhnya.

Eri merekomendasikan kepada Pemprov agar bus Trans Jatim dilakukan mekanisme transit yang menghubungkan dengan angkutan dalam kota. Sehingga, penumpang angkutan umum di dalam Kota Surabaya tidak sepi penumpang.

"Berarti turunnya di mana, disambutlah dengan trayek yang ada dari dalam Surabaya. Agar semuanya bisa hidup. Sopir-sopir Surabaya yo urip (ya hidup). Tidak tidak lagi tidak mendapatkan penghasilan," pungkas dia.

Editorial Team