Lumajang, IDN Times – Upaya percepatan penanganan darurat erupsi Gunung Semeru terus dilakukan. BPBD Jawa Timur menurunkan enam unit alat berat untuk membuka jalur yang tertutup material vulkanik di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Langkah ini dilakukan setelah wilayah tersebut terdampak awan panas guguran dan aliran lahar yang menyebabkan akses utama tertutup tebalnya abu dan material vulkanik.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menyebut pengerahan alat berat menjadi prioritas karena kondisi jalan penghubung antara sejumlah dusun terputus dan menghambat mobilitas warga maupun petugas di lapangan. “Sebanyak enam unit alat berat sudah dikerahkan untuk membuka akses yang tertutup material vulkanik di Dusun Sumbersari. Pembukaan jalur ini penting untuk mempermudah distribusi logistik dan percepatan penanganan,” ujar Gatot, Kamis (20/11/2025).
Selain alat berat milik pemerintah, empat ekskavator dan dua loader dari pihak swasta turut membantu proses pembersihan jalur yang tertimbun material dari lereng Semeru.
BPBD Jatim bersama Damkar Lumajang juga melakukan pembersihan material vulkanik di kawasan Jembatan Gladak Perak, salah satu titik strategis yang kerap terputus saat erupsi besar Semeru. Mobil komando BPBD ONE telah ditempatkan di Kantor Kecamatan Pronojiwo untuk memperkuat koordinasi penanganan darurat di zona terdampak.
“Tim gabungan bekerja 24 jam, termasuk pembersihan material di Gladak Perak dan membantu warga mengevakuasi hewan ternak serta barang berharga,” tambah Gatot.
Sementara itu, jumlah pengungsi hingga Kamis siang tercatat 191 jiwa, lebih rendah dibanding malam sebelumnya karena sebagian warga kembali ke rumah untuk mengamankan barang-barang berharga dan ternak. Meski begitu, Gatot menegaskan bahwa status Semeru masih berada pada Level IV (Awas) dan warga diminta waspada terhadap potensi luncuran lahar susulan serta awan panas.
“Penanganan darurat terus kami lakukan. Pembukaan akses ini menjadi kunci agar bantuan cepat tersalurkan dan aktivitas warga bisa kembali berjalan,” pungkas Gatot.
