Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251006-WA0031.jpg
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol M Khusnan Marzuki saat konferensi pers. Dok. Istimewa.

Intinya sih...

  • DVI Polda Jatim menerima 59 kantong jenazah korban ambruknya pondok pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.

  • Sebanyak 17 jenazah telah teridentifikasi, semua adalah santri Ponpes Al Khoziny.

  • Proses operasi DVI masih berjalan untuk melakukan pendalaman baik antemortem maupun postmortem.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Tim DVI Polda Jawa Timur (Jatim) memastikan bahwa telah menerima 59 kantong jenazah korban ambruknya pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Sebanyak lima jenazah telah diterima terlebih dahulu di rumah sakit Sidoarjo. Sementara sisanya 54 kantong jenazah--baik utuh dan potongan tubuh-diterima di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Secara keseluruhan, sebanyak 17 jenazah telah teridentifikasi pada Senin (6/10/2025).

"Hari Senin, tanggal 6 Oktober 2025, Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap delapan kantong jenazah yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part. dari delapan kantong jenazah cocok dengan tujuh nomor antemortem," ujar Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol M Khusnan Marzuki saat konferensi pers.

"Sampai hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 17 korban dari 59 kantong jenazah yang diterima. Saat ini proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman baik antemortem maupun postmortem," imbuh Khusnan.

Lebih lanjut, Khusnan memastikan bahwa tujuh jenazah yang teridentifikasi semuanya ialah santri Ponpes Al Khoziny. "Dilihat dari usia kemudian dari properti yang ada, kami rasa itu semua adalah santri dari properti yang dipakai," katanya.

"Jadi total yang di Sidoarjo total lima. Kemudian di sini itu ada 54 kantong yang kami terima. Nah kemarin kan ada simpang siur selisih satu. itu ternyata di kantong nomor bodi 035 Itu ada body sama ada body part yang terpisah. Sehingga dikasih dua nomor.

Sekarang saya kembalikan ke satu bodi Tapi dikasih AB. Jadi total terakhir dari Sidoarjo sampai Bhayangkara, totalnya 59. Dengan kantong jenazah yang diterima 54," pungkasnya.

Editorial Team