Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/ Imron

Lamongan, IDN Times- Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Lamongan tengah memeriksa sejumlah pegawai Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lamongan, di Kantor Kejaksaan Jalan Veteran, Selasa (9/7).

Pemeriksaan terhadap sejumlah pegawai tersebut, menyusul hasil temuan adanya dugaan penyimpangan dana hibah senilai Rp1 miliar pada Pilkada tahun 2015, lalu. "Memang benar ada beberapa pejabat dari KPU yang sudah kita periksa terkait itu," kata Kasi Intel Kejari Lamongan, Dino Kriesmiardi.

1. Masih berstatus terperiksa

IDN Times/ Imron

Namun, Dino enggan menjelaskan secara gamblang siapa pegawai atau staf dari KPU Lamongan tersebut yang diperiksa. Ia hanya menyebut mereka yang dipanggil masih berstatus terperiksa. "Sudah kita periksa, malah hari Senin lalu juga sudah kita panggil," ungkapnya.

2. Minggu depan pejabat KPU Lamongan bakal diperiksa

IDN Times/ Imron

Usai memeriksa sejumlah pegawai dan staf, Kejaksaan Negeri juga berencana memanggil sejumlah pejabat di KPU pada pekan depan. Mereka yang bakal diperiksa juga sudah diberikan surat pemanggilan.

Namun lagi-lagi ia tak mau berkomentar banyak siapa pejabat di KPU Kabupaten Lamongan itu yang bakal dipanggil. "Intinya ada mas dan sudah terjadwal pemeriksaannya," jelasnya.

3. Kejaksaan masih menghitung berapa jumlah uang yang dikorupsi

IDN Times/ Imron

Untuk berapa nominal jumlah uang yang diduga telah dikorupsi, pihak kejaksaan negeri masih melakukan penghitungan. Namun yang jelas nilainya hampir Rp1 miliar. "Masih kita hitung berapa jumlahnya, kasus ini juga masih kita perdalam. Untuk tersangka masih belum juga, tunggu waktu yang tepat nanti kita sampaikan ke rekan-rekan media," imbuhnya.

4. Ketua KPU benarkan pemeriksaan pegawai oleh kejaksaan

IDN Times/ Imron

Sementara, itu Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali membenarkan jika ada sejumlah pegawai KPU yang sudah diperiksa oleh Kejari Lamongan. Namun hingga sampai saat ini dirinya mengaku belum menerima laporan secara tertulis. "Iya ada beberapa orang yang sudah diperiksa, tapi untuk laporannya kami masih belum menerima soalnya dari pagi saya di Surabaya," pungkasnya.

Editorial Team