Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi korban luka parah Tragedi Kanjuruhan, Vicky Hermansyah (kaos biru). (Dok. Presidium Aremania)

Malang, IDN Times - Meskipun sudah 2 tahun Tragedi Kanjuruhan berlalu, Vicky Hermansyah (20) asal Kelurahan Kesambi, Kecamatan Potong, Kabupaten Sidoarjo masih merasakan sakit di tangannya. Ia belum bisa bergerak seperti orang normal karena mengalami masalah pada saraf di tubuhnya usai terluka saat kerusuhan pada 1 Oktober 2022 malam.

1. Presidium Aremania mengatakan telah mengunjungi Vicky dan melihat kondisinya

Kondisi korban luka parah Tragedi Kanjuruhan, Vicky Hermansyah (kaos biru). (Dok. Presidium Aremania)

Presidium Aremania, Ali Rifki mengatakan jika ia sudah mendatangi dan melihat kondisi Vicky di rumahnya. Ia berkomitmen akan membantu kesembuhan Vicky hingga ia bisa beraktivitas seperti sedia kala.

"Saya ke Porong untuk menjenguk Vicki yang sampai hari ini masih bermasalah dengan sarafnya. Dia masih belum bisa nulis seperti sediakala, jadi agenda itu termasuk ada korban selamat dan masih membutuhkan bantuan bisa datang ke Sekretariat Aremania Utas," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (4/10/2024).

Ali mengungkapkan jika pihaknya baru mendata Vicky sebagai korban Tragedi Kanjuruhan yang mengalami luka parah. Ia berharap jika masih ada korban luka parah yang belum sembuh untuk segera menghubungi Sekretariat Aremania Utas. Ia juga akan memfasilitasi para korban yang masih memiliki masalah psikis usai Tragedi Kanjuruhan.

"Barangkali pen-nya belum dicopot, atau apa kita bisa bantu untuk membawa ke rumah sakit, kita minta keringanan ataupun biaya pengobatan gratis dari rumah sakit untuk melepaskannya. Kalau trauma itu kan kita juga sering mendata, siapa yang masih trauma, silakan datang ke sekretariat, kita terbuka, kita bakal bantu datangkan psikologi, psikiater, atau trauma healing," jelasnya.

2. Manajemen Arema FC akan lebih proaktif berkomunikasi dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan

Demo 2 tahun Tragedi Kanjuruhan di Kantor DPRD Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Di tempat terpisah, Manager bisnis Arema FC, Munif Bagaskara Wakid mengatakan jika mereka kini sudah membina hubungan baik dengan para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Ia berharap kedepannya mereka bisa menggandeng keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dalam program-program yang dibuat oleh manajemen.

"Mungkin akan banyak pengelolaan yang bisa kami diskusikan lebih lanjut. Saya berharap ada program-program kita siapkan bersama-sama. Jadi klub itu tidak terbebani sisi suporter juga merasa diperhatikan juga," bebernya.

Ia mengatakan jika harus ada hubungan saling menguntungkan antara klub dan suporter. Menurutnya klub membutuhkan suporter dan suporter membutuhkan identitas dari klub.

3. Manajemen Arema FC akan terbuka dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan

Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan saat demo di depan Kantor DPRD Kota Malang pada Jumat (23/8/2024). (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Munif mengatakan siap membuka pintu bagi keluarga korban di kantor Arema FC, jika memang masih ada bantuan yang perlu dilakukan oleh manajemen. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang intens kedepannya.

"Kemarin juga sudah ngobrol bahwa nanti kedepannya kita akan saling bersilaturahmi antar manajemen ke masing-masing organisasi. Kita juga membuka pintu di kantor untuk menerima mereka," pungkasnya.

Editorial Team