Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot 2025-09-30 135121.png
Tim Sar melakukan evakuasi korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). (IDN Times/TIM Rescue Kota Surabaya)

Intinya sih...

  • Dua korban ambruknya pesantren di Sidoarjo dievakuasi pada Rabu, satu masih hidup dan satu meninggal dunia.

  • Keduanya dievakuasi dari sektor A1, salah satunya masih hidup dan satu lainnya meninggal dunia.

  • Total korban tewas akibat ambruknya pesantren menjadi empat orang, dengan 104 jiwa dievakuasi hingga Rabu (1/10/2025).

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sidoarjo, IDN Times - Dua orang korban ambruknya bangunan Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo berhasil dievakuasi pada Rabu (1/10/2025). Dua orang korban itu, satu di antaranya masih bernyawa dan lainnya meninggal dunia.

Kepala Basarnas, Marsda Mohammad Syafii mengatakan, korban yang telah dievakuasi ini adalah dua dari 15 orang yang telah terdeteksi keberadaan oleh Tim SAR. Walau begitu, Basarnas belum bisa memastikan identitas keduanya.

"Teman-teman media, saya sampaikan berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia hari ini sesuai yang saya sampaikan ada 15 titik yang bisa kita deteksi dan Alhamdulillah dua korban telah terevakuasi,"

Keduanya dievakuasi dari sektor A1. Sektor A1 berada di dekat pintu keluar gedung. "Dari awal kita sampaikan bahwa operasi ini kita bagi menjadi tiga sektor. Jadi, hari ini yang kita temukan ada di sektor A1," ujar Syafii ditemui di lokasi.

Syafii memastikan dua orang yang dievakuasi satu di antaranya masih hidup. Sementara satu lainnya meninggal dunia.

"Satu kondisi sudah meninggal dunia dan satu alhamdulillah mudah-mudahan pada saat tadi kita serah terimakan dengan tim medis. Mudah-mudahan yang bersangkutan cepat pulih dan sembuh sehat kembali," kata Syafii.

Keduanya dievakuasi dari titik sstatus merah atau lokasi yang terdeteksi korban masih ada kehidupan. Pada titik status merah itu, petugas intensif berkomunikasi dengan korban saat masih berada di reruntuhan.

"Iya, jadi yang kita temukan dari kondisi zona merah tapi kita masih bisa berinteraksi," kata Syafii.

Dengan dievakuasi satu korban meninggal pada hari ketiga ini, totola korban tewas menjadi empat orang. Satu orang pada Senin (29/9/2025), dua orang pada Selasa (30/9/2025) dan satu orang pada Rabu (1/9/2025). "Iya (empat korban) Sementara yang sudah kita evakuasi dalam kondisi meninggal," kata dia.

Berdasarkan data di posko, total korban hingga Rabu (1/10/2025) pukul 16.12 WIB, yang telah dievakuasi sebanyak 104 jiwa, di mana 91 jiwa telah melakukan evakuasi mandiri dan 13 jiwa dibantu oleh tim SAR gabungan. Di antara 13 orang itu, empat dinyatakan meninggal dunia.

infografis.

Editorial Team