Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Reza Iqbal

Hari ini pesta demokrasi lima tahunan Indonesia telah usai dilaksanakan. Tiap daerah memiliki ceritanya masing-masing seperti halnya di pengungsian Rusun Jemundo Sidoarjo. 

Rusun ini merupakan rumah sementara bagi warga Syiah yang telah kehilangan kampung halamannya di Sampang. Salah satu warga pengungsian, Ibnu Ghoir (61) mengaku masih ingat betul kejadian di tanggal 26 Agustus 2012 lalu. Suasana saat itu, kata dia, begitu mencekam, "Terjadi pelemparan batu, pembakaran, hingga perkelahian," kata Ibnu.

Hingga saat ini, mereka tetap berharap adanya perubahan untuk kesejahteraan penghuni Rusun Jemundo. Pasalnya mereka merasa hasil dari Pemilu 2014 belum membuahkan hasil yang maksimal. 

"Harapan utamanya bisa kembali ke kampung halaman dengan damai tanpa kehilangan keyakinan kami," tutur salah satu warga, Nurholis (28) kepada IDN Times, Rabu (17/4).

Harapan yang tak kunjung terwujud ditambah rasa kecewa lantaran tak mendapat pelayanan layak dari KPU sempat membuat mereka melampiaskan kekesalan saat hari pencoblosan.

1. Awalnya warga Syiah bersikukuh ingin Golput karena haknya diubah secara sepihak

Suasana di Rusun Jemundo, Sidoarjo tempat pengungsi Syiah Sampang. IDN Times/Reza Iqbal

2. Sejak 07.00 hingga 09.30 tidak ada satupun warga yang menggunakan hak pilihnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di