Lamongan, IDN Times - Seorang anak berinisial AB, dikeroyok empat temannya, pada Minggu (3/2). Pengeroyokan itu berawal saat AB dituduh mencuri uang sebesar Rp2,2 juta milik teman satu kamar pesantrennya.
Akibatnya, korban alami luka memar di skujur tubuhnya. Kejadian itu lalu dilaporkan orangtua AB ke Mapolres Lamongan.
"Anak saya dikeroyok oleh empat rekannya karena dituduh mencuri uang," kata ibu AB, Heppy Tresnawati, saat mendampingi korban di Polres Lamongan, pada Senin (4/2).
Keempat orang itu memukul AB dengan menggunakan tongkat dan potongan asbes. Menurut Tresnawati, akibat dikeroyak, AB mengalami memar di bagian punggung, dada, dan tangan.
"Terdapat luka memar dan kemerah-merahan di bagian punggung dan tangan. Nanti bisa lihat sendiri luka yang dialami anak saya, di foto yang saya simpan di handphone ayahnya," jelas Tresnawati.
Sebelum mengeroyok, keempat pelaku itu meminta AB agar mengakui perbuatannya. Akan tetapi, AB bersikukuh jika bukan dia yang mengambil uang itu.
Mendengar AB tak kunjung mengaku, keempat temannya itu membawa AB ke kamar mandi. AB lalu direndam dalam bak air kamar mandi selama dua jam.
"Anak saya juga direndam dan disiksa habis-habisan pak," kata Tresnawati, sembari menitikkan air mata.
Selain dikeroyok, AB juga diancam oleh empat pelaku. "Anak saya juga diancam kalau tidak masuk sekolah akan dihabisi," jelasnya.
Seusai dianiaya, AB tidak berani melaporkan kejadian yang dialaminya kepada pengasuh pondok. Bahkan, dia juga tidak langsung bilang ke orangtuanya jika telah dianiaya empat temannya.
"Anak saya minta dijemput dengan alasan sedang tidak enak badan, kemudian setelah di rumah, tangannya saya pegang dan menjerit kesakitan, disitu saya meminta dia buka baju dan saya melihat anak saya mengalami luka memar hampir di bagian tubuhnya," jelasnya.
Saat ini, menurut Tresnawati, Polres Lamongan sedang memeriksa AB dan empat pelaku yang diduga menganiaya AB. "Kalau teman anak saya yang menganiaya sudah dipanggil mereka sudah diperiksa polisi diruang depan itu," jelas Tresnawati.