Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Usaha milik Agung Surya Dewanto , Surabaya Hobby yang disanksi AS. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Pengusaha Surabaya bernama Agung Surya Dewanto disanksi pemerintah Amerika Serikat (AS) karena usahanya bernama Surabaya Hobby diduga memasok 100 servemotor sebagai komponen udara nirawak (UAV) ke Pishgam Electronic Safeh Company (PESC) di Iran. Hal itu berdasarkan laporan Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan  (OFAC) AS. 

IDN Times pun mencoba mendatangi tempat usaha milik Agus Surya Dewanta itu di Jalan Baratajaya XIX Nomor 57B Surabaya. Usaha tersebut berada di sebuah pertokoan. 

Di dalam ruko tersebut,mereka menjual drone dan berbagai perlengkapannya. Mereka juga menyediakan service drone. 

Agung Surya Dewanta tak ada di tempat usaha tersebut. IDN Times hanya ditemui dua orang resepsionis dan satu orang marketing bernama Frea Febri. 

Frea bilang, dia tak tahu menahu soal kabar Agung Surya Dewanta yang disanksi AS. Agung sendiri sudah lama tidak lagi mengurus Surabaya Hobby selama kurang lebih satu tahun. Usaha tersebut kini diurus oleh Frea

"Dulu memang yang membuat ini (mendirikan Surabaya Hobby) pak Agung, terus habis itu dipindah ke aku," ujarnya, Rabu (17/1/2024). 

Frea mengaku, Surabaya Hobby tak pernah menjual komponen ke luar negeri, apalagi ke Iran. Mereka hanya menjual di Indonesia saja.

"Gak pernah (jual ke luar negeri), gak bisa menerima penjualan ke luar negeri, gak bisa juga, dalam negeri aja," terang Frea. 

Ia juga mengaku Surabaya Hobby memang menjual komponen servemotor. Namun, komponen yang dijual tersebut bukan untuk pesawat melainkan untuk drone dengan ukuran kecil. 

"Kalau drone itu emang butuh servemotor tapi kita jualnya yang kecil-kecil, ini itu biasa buat drone, pesawar air modeling, ini cuma bisa dibuat pesawat kecil-kecil, bukan untuk pesawat besar," katanya.

Dikutip dari laman resmi Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri  Departemen Keuangan  (OFAC) AS, mereka menjatuhkan sanksi terhadap 10 entitas dan empat individu yang berbasis di Iran, Malaysia, Hong Kong, dan Indonesia yang mendukung produksi kendaraan udara tak berawak (UAV) Iran.

Jaringan ini dipimpin oleh Hossein Hatefi Ardakani yang berbasis di Iran. Mereka dituding memfasilitasi pengadaan komponen-komponen asal AS dan asing senilai ratusan ribu dolar untuk Organisasi Jihad  Islamic Revolutionary Guard Corps Aerospace Force Self Sufficiency Jihad Organization (IRGC ASF SSJO) dan UAV-nya.

“Produksi ilegal Iran dan Rusia terus memperburuk ketegangan dan memperpanjang konflik, sehingga merusak stabilitas,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian E. Nelson. 

Dalam laporan tersebut, perusahaan Surabaya Hobby dituding memfasilitasi pengiriman setidaknya 100 servomotor dengan tujuan Pishgam Electronic Safeh Company (PESC) Iran, yang sebelumnya ditunjuk untuk pengadaan servomotor untuk IRGC. 

Sebagai akibat dari tindakan tersebut, semua properti dan kepentingan atas properti individu dan entitas yang disebutkan di atas, di wilayah AS dan di luar AS haus diblokir dan dilaporkan ke OFAC. 

Selain itu, lembaga keuangan asing mana pun yang dengan sengaja memfasilitasi transaksi penting atau menyediakan layanan keuangan penting bagi individu atau entitas tersebut juga dapat dikenakan sanksi AS. 

Editorial Team