Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Surabaya, IDN Times - Renae Lawrence, warga negara Australia, yang merupakan anggota Bali Nine resmi dideportasi ke negara asalnya pada Rabu (21/11). Ia dikembalikan ke Australia setelah menjalani hukuman selama 13 tahun sejak 2005.

Renae terbukti menyelundupkan 8,2 kilogram heroin dari Indonesia ke Australia.  Ia bersama delapan orang lainnya ditunggangi oleh Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang sudah dieksekusi mati.

1. Renae dilarang kembali ke Indonesia seumur hidup

IDN Times/Vanny El Rahman

Berdasarkan penuturan Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Ronny F. Sampie, Renae dilarang kembali ke Indonesia seumur hidup. Larangan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Narkotka Republik Indonesia.

“Itu bagain dari kegiatan pengembalian warga negara asing. Yang bersangkutan dideportasi karena terkait kasus narkoba dengan penangkalan seumur hidup, jadi gak bisa kembali ke Indonesia,” kata Ronny di Surabaya, Kamis (22/11)

2. Terpidana lainnya akan dideportasi setelah selesai menjalani hukuman

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Jaksa Agung, HM Prasetyo, memberikan hukuman 20 tahun penjara hingga hukuman mati kepada sindikat Bali Nine. Renae mendapat berbagai remisi dengan total pengurangan hukuman selama 7 tahun.

Adapun lima anggota lainnya akan segera dideportasi setelah masa hukuman berakhir. “Itu bagian setelah eksekusi dilaksanakan. Kami melanjutkan tugas Ditjen PAS. Kita akan lakukan hal yang sama bila ada warga negara asing yang terlibat tindak pidana apa saja di Indonesia,” beber dia.

3. Tidak didampingi oleh Konsulat Australia

Dok.IDN Times/Istimewa

Sebagaimana diberitakan Antara, Renae diterbangkan melalui Bandara Ngurah Rai didampingi oleh Kepolisian Daerah Bali. Tidak ada pihak Konsulat Australia yang mendampingi Renae saat pemulangan.

Dengan ini, Renae menjadi anggota Bali Nine pertama yang menghirup udara bebas. Adapun Tan Duc Thanh Nguyen diketahui meninggal akibat kanker tahun ini. Sehingga masih ada lima anggota yang tersisa.

Editorial Team