Magetan, IDN Times - Anggota Polres Magetan akhirnya membekuk Lanjar (38), pria yang menusuk istrinya, Ida Winarsih (35) hingga tewas. Lanjar ditangkap di rumah orang tuanya yang masuk wilayah Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Kamis (17/1) malam.
Setelah ditangkap, Lanjar yang selama ini bekerja sebagai buruh perkebunan sawit di Kalimantan, digelandang ke Mapolres Magetan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui penyebab kekerasan dalam rumah tangga yang berujung maut tersebut.
Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Riffai, mengatakan Lanjar dengan Ida sempat cekcok pada Rabu (16/1) malam. Mereka cekcok di dalam kamar, rumah orang tua Ida, Kecamatan Plaosan, Magetan.
Kala itu, Lanjar menyampaikan tentang keinginannya membangun rumah di desa asalnya, yakni di Gonggang Kecamatan Poncol. Namun, Ida tidak setuju lantaran uang untuk mendirikan rumah belum dipegang.
Beberapa saat kemudian, Lanjar meminta hubungan badan kepada Ida. Akan tetapi, permintaan Lanjar itu ditolak Ida.
"Wegah, wegah,... Pokok e wegah (nggak, nggak,.... Pokoknya nggak)," kata Riffai seperti hasil interogasi kepada Lanjar.
Lanjar, kata Riffai, menyampaikan kepadanya jika penolakan disampaikan Ida dengan nada suara tinggi.
Menerima penolakan dari istrinya, Lanjar pun naik pitam. Cekcok pun terjadi, hingga kemudian, Lanjar menuju ke dapur untuk mengambil sebilah pisau.
Pisau itu dipakai Lanjar untuk menusuk punggung Ida yang hendak keluar rumah.
Setelah tusukan kedua, gagang pisau patah, kemudian Lanjar menjatuhkannya ke lantai.
Bersamaan dengan itu, tubuh korban tersungkur bersimbah darah. "Korban sempat berteriak meminta tolong dan memanggil nama bapaknya yang tinggal serumah," ujar Riffai.
Mendengar teriakan pada tengah malam, Djais (57), mertua Lanjar menghampiri tubuh Ida yang tergeletak di lantai. Saksi sempat menanyakan hal yang terjadi kepada Lanjar. Dianta mertuanya, Lanjar mengaku telah menusuk istrinya dengan menggunakan pisau dapur.
"Tersangka kemudian mengambil satu pisau lagi di dapur dan diserahkan kepada mertuanya. Ia meminta agar mertuanya menusuk dengan pisau seperti yang dilakukannya pada korban," Rifai menjelaskan.
Keinginan Lanjar tak dituruti Djais. Djais, lalu bersama sejumlah warga membawa Ida ke RSUD dr Sayidiman, Magetan untuk ditangani secara medis.
Sayang setelah beberapa jam dirawat, Ida mengembuskan napas terakhir. Peristiwa penusukan akhirnya dilaporkan ke polisi.
Penyidik Sat Reskrim Polres Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari lokasi diamankan sejumlah barang bukti, di antaranya dua buah pisau dapur dan pakaian korban yang berlumuran darah.
Riffai menjelaskan dalam menangani kasus ini polisi menerapkan pasal 44 ayat 3 Undang -undang RI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Lanjar diancam hukuman penjara paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 45 juta.
Sementara menusuk istrinya, Lanjar melarikan diri ke Bojonegoro dengan mengendarai sepeda motor. Akan tetapi, kemudian dia kembali ke rumah orangtuanya di Kecamatan Poncol, Magetan.
Pelarian Lanjar pun tidak lama, karena polisi sudah mengintainya. Dia akhirnya berhasil ditangkap polisi di Bojonegoro.
Saat berhasil ditangkap polisi, Lanjar mengaku khilaf telah menusuk istrinya, Ida. "Saya emosi karena mengajak berhubungan badan tapi tidak dituruti (istri)," ucap Lanjar.