Ilustrasi garis polisi. Twitter.com/thehill
Perwira polisi yang juga pernah menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Tandes itu melanjutkan, karena tak bisa meyakinkan sang istri, korban pun memilih untuk mengakhiri hidupnya. Awalnya ibu korban, Suwatin mencari keberadaan anaknya tersebut ke belakang rumah.
"Karena korban sudah siang kok belum berangkat kerja, begitu ke belakang rumah mendapati tubuh korban sudah dalam keadaan tergantung dengan mengunakan tali tampar yang diikatkan di kayu reng sosoran rumah belakang," ungkap Oloan.
Mengetahui anaknya gantung diri, Suwati segera memberitahu menantunya. Tak lama, istri korban pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Gubeng.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500-454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444