Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dicekoki Miras, Siswa SMP Ini Diperkosa 2 Pria

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Shakti)

Surabaya, IDN Times - Siswi SMP di Surabaya bernama Dini--bukan nama sebenarnya- (15) menjadi korban perkosaan dua laki-laki. Dini kini hamil lima bulan, dia dirawat di rumah sakit. Sementara polisi belum menangani kasusnya.

Aksi pemerkosaan itu terjadi Desember 2022. Tapi baru diceritakan Dini ke orangtuanya saat lebaran kemarin. Cerita itu muncul ketika ibu korban curiga dengan kondisi badan anaknya. Ternyata benar, korban mengakui dirinya hamil.

Kasus ini pun diadvokasi oleh Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi'i. Dia membeberkan kasus ini bermula dari Dini diajak tetangganya beli makan malam. Ketika pulang, Dini diajak mampir ke rumah laki-laki.

"Di dalam rumah sudah ada tiga pemuda sedang pesta miras. Korban dipaksa ikut minum. Karena tidak pernah minum, kepala korban langsung pusing. Saat itulah, dua dari tiga pemuda tersebut menistakan korban," beber Imam.

Nah, Imam sendiri sudah membawa atau melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya pada Selasa (25/4/2023) malam. Kemudian korban divisum ke RS Bhayangkara Polda Jatim.

"Selanjutnya sudah dibawa ke RSUD Soewandhie. Saya sudah komunikasi dengan dr Billy (direktur RSU Soewandi). Saya ceritakan garis besar kejadiannya. Dokter Billy langsung care," ujar Imam.

Tak sampai di situ, Imam juga berkoordinasi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemkot Surabaya, Ida Widayati untuk ikut menangani masalah ini. Sebab, saat ini korban sedang trauma berat.

"Bu Ida langsung respons cepat. Timnya sudah bertemu dan berdialong dengan korban," katanya.

Imam juga meminta Pemkot Surabaya mengobati kesehatan fisik dan psikis korban. Ia juga mendesak polisi secepat-cepatnya menangkap pelaku. Meminta pemerintah dan polisi serius memberantas peredaran minuman beralkohol ilegal.

IDN Times mengonfirmasi Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Ternyata sampai Kamis (27/4/2023), laporan yang dibikin Imam belum ditindaklanjuti.

"Maaf LP (Laporan Polisi) belum turun ke PPA," kata Kasubnit PPA Polrestabes Surabaya, Ipda Tri Wulandari saat dihubungi.

Sementara untuk kondisi korban, dokter spesialis kandungan RSUD dr. Soewandhie Surabaya, dr. Nurlaela mengatakan kalau ada benjolan pada bagian intim korban. Tapi korban sudah mendapatkan penanganan. Termasuk janinnya dipastikan dalam kondisi baik.

"Sudah dirawat, rencananya pulang hari ini," kata dia. Kendati pulang, nantinya korban tetap dipantau oleh pihak rumah sakit bersama Pemkot.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us